Program MBG Libatkan 2.050 Penjamah Makanan, Dorong Ekonomi Lokal NTB

Guetilang.com, Mataram — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Sebanyak 2.050 penjamah makanan kini terlibat aktif dalam pelaksanaan program tersebut di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Indarti, mengungkapkan bahwa para penjamah makanan menerima gaji tetap dan tunjangan jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini disampaikan Enny dalam kegiatan pelatihan penjamah makanan di Kota Mataram, Sabtu (24/5).
“Mereka bukan sekadar memasak. Mereka kini bagian dari ekosistem kerja yang layak, mendapat perlindungan dan pemberdayaan,” ujar Enny.
Pelatihan ini diikuti oleh 300 penjamah dari enam dapur MBG di Kota Mataram, sebagai bagian dari skema sertifikasi kompetensi yang akan diperluas ke seluruh NTB. Materi pelatihan meliputi standar kebersihan, pengolahan makanan, distribusi, hingga pemantauan mutu.
Saat ini, dapur MBG telah beroperasi di berbagai wilayah, yakni Lombok Tengah (12 dapur), Lombok Barat (10), Lombok Timur (10), Lombok Utara (3), Kota Mataram (6), dan Pulau Sumbawa (1). Meski sebagian besar dapur berada di Pulau Lombok, BGN menargetkan perluasan ke Pulau Sumbawa demi pemerataan manfaat ekonomi.
“Sebagian besar dari 2.050 penjamah berasal dari komunitas lokal. Artinya, ada 2.050 keluarga yang kini terbantu secara ekonomi,” tambah Enny.
BGN juga mewajibkan seluruh dapur menjalani sertifikasi higienitas sebagai syarat kelayakan operasional. Meski direkrut oleh mitra pelaksana, para penjamah dijamin memperoleh honorarium tetap serta perlindungan ketenagakerjaan.
“Ini bentuk konkret keberpihakan negara. Kita ingin kualitas dan kesejahteraan mereka meningkat bersama,” tegas Enny.
Salah satu peserta pelatihan, Lalu Darmawan, yang sebelumnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari sebuah hotel di Mataram, mengaku bersyukur bisa kembali bekerja melalui program MBG.
“Program ini tidak hanya memberi penghasilan, tapi juga ilmu dan pengalaman baru. Dulu kami memasak seadanya, sekarang kami paham standar kebersihan dan tanggung jawab,” ujarnya.