Polisi Tidur di Jalan Raya Hibrida, Warga Resah Karena Terganggu

Polisi Tidur di Jalan Raya Hibrida, Warga  Resah Karena Terganggu
Kondisi Polisi tidur di Jalan Bengkulu Kota yang membuat warga resah.(Foto:Togi)

Guetilang.com,Bengkulu Kota - Getaran sangat terasa bagaikan datangnya gempa. Diikuti oleh suara yang yang keras membuat para warga sekitarnya kaget. Saat mobil Truk dan Tronton lewat melintasi jalan raya Hibrida Kota Bengkulu pada setiap harinya. Saat awak media melakukan investigasi ke lokasi,Jumat (05/04/2024) siang.

Setelah mendapatkan informasi dari salah seorang pemuka masyarakat setempat. Bapak Sudarso Siusup. Beliau menyampaikan kepada awak media, bahwa penempatan Polisi Tidur di jalan tersebut tidaklah cocok. Kata beliau Polisi Tidur tersebut dirasakan kurang bermanfaat bagi warga kami disini. Hal tersebut jelas, bukanlah tidak beralasan. Coba bapak tunggu disini beberapa menit. Nanti bapak akan tau jawabannya. Kenapa warga disini menolak penempatan Polisi Tidur di sini, kata beliau menyakinkan alasannya.

Ternyata benar sekali, apa yang beliau sampaikan kepada awak media. Saat Truk dan Tronton yang melintas getaran sangat terasa dengan kerasnya. Ditambah dengan suara yang menggelagar akibat bantingan dari suara Bak kendaraan tersebut. Lanjut beliau, selain dari itu Polisi Tidur ini juga sering menimbulkan kecelakaan khususnya para pengguna kendaraan roda dua. Karena posisi jalan lurus dan lebar, maka kebanyakan pengendara motor memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Mereka yang sering terkena kecelakaan adalah para pengendara baru yang jarang melintas di jalur jalan tersebut. Ungkap Sudarso.

Lebih jauh beliau menyampaikan. Kita sudah berupaya menyampaikan aspirasi kepada Wakil Rakyat di Gedung Dewan. Saat itu Juga di tanggapi oleh mereka, tapi sampai saat ini realisasinya belum ada.

Lebih jauh Sudarso menyampaikan. Kita sudah melayangkan surat keberatan dari warga di sekitar tempat Polisi Tidur tersebut berada. Ini kata beliau sambil memperlihatkan surat peryataan dari lima Ketua Rukun Tetangga/RT, yang merasa keberatan atas penempatan Polisi Tidur itu. Jadi mohon lah ungkap Sudarso kepada pihak yang berwenang. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum/PUPR kota Bengkulu untuk dapat membongkar Polisi Tidur di jalan Raya Hibrida, untuk dapat merasakan kegelisahan kami, karena terganggu akibat dari Polisi Tidur Tuturnya.

Ditempat yang sama awak media, juga melakukan bincang-bincang singkat dengan Pemilik Apotek Meriy 18, yang letaknya sangat dekat dengan keberadaan Polisi Tidur tersebut. Bu Dokter ini membenarkan bahwa apa yang disampaikan oleh Bapak Sudarso itu benar adanya. Bapak duduk aja deh disini katanya. Serasa ingin menyakinkan awak media. Bukan saja kita terganggu dengan getaran dan suara yang sangat keras ketika ada kendaraan yang melintas kata beliau. Polisi Tidur itu juga menyebabkan terjadinya kerusakan pada tembok, kaca, dan perabotan rumah tangga terutama pada lampu hias rumah. Kata Bu dokter, sambil mengarahkan telunjuknya ke atas. Bapak lihat itu. Tembok rumah saya sudah pada retak, bahkan lampu kristal saya sudah pernah jatuh pak. ungkap nya. Jadi kami merasakan penempatan Polisi Tidur di jalan Hibrida ini, lebih banyak menimbulkan dampak negatif daripada positifnya. Kami mohon kepada pihak terkait yang berwenang tolonglah dengarkan keluhan kami akibat dampak dari Polisi Tidur itu. Tolonglah di bongkar supaya kebisingan dan getaran suara tidak terdengar lagi, hingga kami nyaman terhindar dari gangguan.  Liputan Togi - (DB)