Pemerintah Siapkan Stimulus Tambahan untuk Perkuat Pertumbuhan Ekonomi di Akhir 2025

Pemerintah Siapkan Stimulus Tambahan untuk Perkuat Pertumbuhan Ekonomi di Akhir 2025

Guetilang.com - Pemerintah Indonesia menyiapkan paket stimulus ekonomi tambahan yang akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2025 untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan didukung oleh Menteri Perekonomian Purbaya Yudhi Sadewa, merupakan upaya menjaga daya beli masyarakat serta mendorong aktivitas sektor riil di tengah tekanan ekonomi global. Stimulus mencakup bantuan pangan, program padat karya tunai (cash-for-work), dan investasi pada proyek infrastruktur kecil yang diharapkan mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja di daerah.

Menteri Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam menghadapi tanda-tanda perlambatan ekonomi. Ia menyebut bahwa stimulus tambahan ini dirancang untuk “menjaga momentum pertumbuhan ekonomi agar tetap solid menjelang akhir tahun.” Menurutnya, fokus utama pemerintah bukan hanya menyalurkan dana, tetapi memastikan program benar-benar berdampak pada masyarakat bawah dan sektor produktif. “Kami ingin memastikan setiap rupiah dari APBN memberikan efek ganda bagi ekonomi rakyat,” ujar Purbaya dalam keterangannya.

Program ini akan difokuskan pada daerah dengan tingkat penyerapan anggaran rendah dan jumlah pengangguran tinggi. Menteri Purbaya menambahkan bahwa pemerintah juga tengah mengoordinasikan sinergi dengan pemerintah daerah agar distribusi bantuan lebih cepat dan transparan. Selain itu, sistem pengawasan digital akan diterapkan untuk meminimalkan kebocoran dan meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan program di lapangan.

Menurut Purbaya, langkah ini merupakan antisipasi terhadap potensi perlambatan ekonomi yang mulai terasa di kuartal III 2025, setelah pada kuartal sebelumnya pertumbuhan hanya mencapai sekitar 5,12 %. Ia menyebut tekanan eksternal seperti pelemahan permintaan ekspor, harga komoditas yang fluktuatif, dan ketidakpastian geopolitik sebagai alasan utama perlunya penguatan stimulus fiskal. Pemerintah, kata dia, berkomitmen menjaga keseimbangan antara ekspansi ekonomi dan kehati-hatian fiskal agar defisit tetap terkendali.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian Perekonomian bersama Kementerian Keuangan akan mengoptimalkan dana pemerintah yang tersimpan di bank umum untuk dialihkan ke bank daerah. Purbaya menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan mempercepat peredaran modal di tingkat lokal sehingga ekonomi daerah ikut bergerak. Ia optimistis, dengan kerja sama lintas lembaga dan dukungan dunia usaha, perekonomian Indonesia dapat menutup tahun 2025 dengan pertumbuhan yang tetap kuat dan inklusif.