Prabowo Ganti Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan

Guetilang.com - Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025 melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sosok yang selama ini dikenal sebagai penjaga disiplin fiskal dan pernah menjabat di masa tiga presiden.
Posisi tersebut kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom berpengalaman yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Istana menegaskan bahwa pergantian ini merupakan hak prerogatif presiden dan bagian dari evaluasi formasi kabinet, bukan karena pengunduran diri atau pemecatan.
Meski demikian, langkah ini memicu berbagai reaksi. Pasar merespons dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan sekitar 1,3%, sementara rupiah justru menguat hingga 0,7%, lonjakan intraday terbesar dalam dua bulan terakhir. Para analis menyuarakan kekhawatiran bahwa hilangnya figur Sri Mulyani dapat membuka peluang kebijakan fiskal yang lebih longgar serta meningkatkan tekanan terhadap Bank Indonesia untuk mendukung belanja pemerintah.
Purbaya, yang lahir di Bogor pada 1964 dan memiliki latar pendidikan dari ITB serta Purdue University, dikenal memiliki rekam jejak panjang di sektor keuangan dan pemerintahan, termasuk di Danareksa Securities. Dalam pernyataannya usai dilantik, ia menegaskan optimisme bahwa target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% per tahun bukanlah hal mustahil, dengan menekankan sinergi antara sektor swasta dan pemerintah. Pergantian ini juga terjadi dalam konteks meningkatnya kritik terhadap kebijakan fiskal Sri Mulyani, termasuk efisiensi APBN, wacana kenaikan PPN, serta kenaikan gaji pejabat yang menimbulkan ketidakpuasan publik.
Dua minggu sebelum reshuffle, unjuk rasa besar menuntut sistem perpajakan yang lebih adil bahkan sempat berujung kekerasan dan penjarahan rumah pribadi Sri Mulyani. Meski menuai pro dan kontra, sejumlah analis politik menilai keputusan Presiden Prabowo sebagai langkah berani untuk menyegarkan jajaran ekonomi kabinet, sekaligus membuka jalan bagi arah kebijakan fiskal baru di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa.