BGN Bentuk Dua Tim Investigasi Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis

Guetilang.com, Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas dengan membentuk dua lini investigasi mendalam untuk mengusut kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Upaya ini dilakukan demi memastikan keamanan pangan serta menjaga kepercayaan publik terhadap program prioritas pemerintah tersebut.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan bahwa tim investigasi melibatkan unsur Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Intelijen Negara (BIN), serta berbagai pemangku kepentingan. Selain itu, BGN juga menggandeng pakar independen dari beragam disiplin ilmu untuk memberikan pandangan objektif dan komprehensif.
“Di tim investigasi ini kita bentuk dua. Dari dalam ada Deputi Tauwas (pemantauan dan pengawasan) yang akan bekerja sama dengan Kepolisian, BIN, Dinkes, BPOM, dan pemda setempat untuk mengadakan investigasi,” kata Nanik dalam keterangan tertulis yang diterima Senin (29/9/2025).
Pendekatan Multidisiplin
Menurut Nanik, pendekatan multidisiplin ini penting untuk mengungkap seluruh aspek penyebab keracunan, tidak hanya terbatas pada persoalan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang selama ini diduga menjadi faktor utama.
BGN juga membentuk tim independen yang beranggotakan ahli kimia, farmasi, chef, serta pakar dari berbagai bidang lain. Tim ini akan mendalami secara spesifik 70 kasus keracunan yang dilaporkan terjadi sepanjang Januari hingga September 2025 dan berdampak pada ribuan penerima program MBG.
Data Kasus Keracunan
Data BGN mencatat, dari 70 kasus keracunan tersebut, 5.914 penerima MBG terdampak. Sebaran kasus meliputi:
-
Wilayah I Sumatera: 9 kasus (1.307 korban)
-
Wilayah II Pulau Jawa: 41 kasus (3.610 korban)
-
Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara): 20 kasus (997 korban)
Kontaminasi Bakteri Jadi Penyebab Utama
Beberapa penyebab keracunan yang telah diidentifikasi antara lain kontaminasi bakteri:
-
E. Coli (air, nasi, tahu, ayam)
-
Staphylococcus aureus (tempe, bakso)
-
Salmonella (ayam, telur, sayur)
-
Bacillus cereus (mi)
-
Serta bakteri lain seperti Coliform, PB, dan Klebsiella dari air terkontaminasi.
BGN menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pengawasan dan memperkuat sistem keamanan pangan demi keberlanjutan program MBG yang sehat, aman, dan tepat sasaran.