Buka MUNAS REI, Presiden Jokowi : Sektor Properti dan Perumahan Berikan Multiplier Effect yang Tinggi untuk Perekonomian
GUETILANG.COM, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) XVII di Jakarta, Rabu (9/8/2023). Turut hadir, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Perdagangan 2016-2019 Enggartiasto Lukita, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPP REI) Paulus Totok Lusida.
Presiden Jokowi mendorong para pengembang perumahan, termasuk REI untuk terus meningkatkan penyediaan hunian layak dan terjangkau, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah (PSR).
"Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta REI untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah membantu rakyat kecil untuk memiliki hunian layak yang sehat. Kemudian, perhatikan juga dampak sosial dan lingkungannya, jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan banyak kampung di dekatnya air sumurnya kering, kampungnya jadi banjir, juga tolong diperhatikan sampahnya," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, tantangan besar masih dihadapi pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah di Indonesia. Angka backlog kepemilikan rumah berkisar 12,7 juta unit, dimana pertumbuhan KK baru mencapai 700.000- 800.000 per tahun (Data Susenas, 2021). Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemerintah telah menyediakan berbagai regulasi dan fasilitas untuk masyarakat dapat mengikuti program memiliki rumah yang layak, aman, dan terjangkau, salahsatunya melalui kemudahan perizinan bagi pengembang dan dukungan penyediaan infrastruktur dasar. Selain itu melanjutkan skema FLPP yang tahun ini diprogramkan untuk 220.000 unit dengan besaran anggaran Rp. 25 Triliun.
"Sekarang ini negara tanpa competitiveness dan daya saing yang baik jangan harap bisa survive. Karena persaingan antar negara saat ini sangat ketat sekali, baik memperebutkan kue ekonomi, kue investasi. Semua bersaing dan saling memperbaiki diri, kecepatan perizinan, kecepatan pelayanan, kecepatan pembebasan lahan. Karena kalau tergantung APBN gak akan bisa tumbuh, investasi menjadi kunci," kata Presiden.
Presiden Jokowi bersyukur karena pada masa Pandemi COVID-19 yang lalu, sektor perumahan dan properti merupakan salah satu sektor yang masih tumbuh positif. Dengan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 16% dan menyerap tenaga kerja sebesar 13,8 juta orang/tahun.
"Sektor perumahan dan properti memiliki multiplier effect yang dapat menggerakkan 185 subsektor industri lainnya, seperti material bahan bangunan, furniture, perdagangan retail sampai pembiayaan," kata Presiden.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap melalui Munas REI ini dapat menjadi momentum bagi seluruh anggota REI untuk semakin berkembang, solid dan kuat guna menyongsong industri properti yang semakin dinamis dan penuh tantangan kedepan.
"Seperti yang disampaikan Presiden tadi, mumpung (bertepatan) kinerja ekonomi Indonesia sedang baik. Kalau kita pertumbuhan ekonomi bagus, pasti masyarakat butuh hunian, di situ nanti kita tunjang dengan program subsidi," kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR juga mendorong peran aktif masyarakat dalam proses pembangunan rumah melalui skema padat karya serta mendorong perbankan dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Program Sejuta Rumah pada periode 2015 - 2022 cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Herry Trisaputra Zuna, Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto, dan Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja. (REP)