Tolak BBM 7 Mahasiswa dan Satu Pelajar di Tangkap

Tolak BBM 7 Mahasiswa dan Satu Pelajar di Tangkap

Guetilang.com

Bengkulu_Aksi penolakan kenaikan harga BBM yang dilakukan mahasiswa di Bengkulu berakhir ricuh, 7 orang mahasiswa dan satu pelajar ditangkap polisi dalam aksi tersebut karena telah menjadi provokator dan pelemparan saat aksi berlangsung, mahasiswa mencoba tetap bertahan menuntut kedelapan orang yang ditangkap segera dibebaskan.

 

Aksi kejar kejaran antara pengunjuk rasa tak bisa dielakan, saat pengunjuk rasa mulai melakukan pelemparan, polisi langsung melakukan pembubaran aksi, saat itulah 7 orang mahasiswa yang dianggap menjadi provokator dan perusakan ditangkap polisi, bahkan satu pelajar juga ikut diamankan karena kedapatan melempar batu ke arah anggota kepolisian.

 

Kapolres Bengkulu, AKBP. Andy Dadi mengatakan, awalnya kita telah memberikan para peserta aksi untuk melakukan negosiasi dengan anggota DPRD, namun mereka menolak dan tetap memaksa masuk.

 

"Ada 7 mahasiswa dan satu pelajar yang kita tangkap, karena kedelapan orang ini melakukan provokator serta pelemparan saat aksi terjadi," kata Andy, Selasa (6/9/2022).

 

Andy menjelaskan, saat ini kedelapan orang telah kita amankan, dan kita meminta agar para mahasiswa segera membubarkan diri karena batas waktu izin melakukan aksi telah habis.

 

"Untuk kedelapan orang yang kita tangkap kalau ada indikasi pelanggaran akan kita proses secara hukum, untuk yang terluka akan kami obati," tutup Andy.

 

Sementara itu, salah satu koordinator aksi Yoan mengatakan, awalnya meminta anggota DPRD provinsi keluar menemui mereka, bila tidak maka mahasiswa akan masuk secara paksa.

 

"Ancaman kami ditanggapi salah satu anggota DPRD dengan ajakan silahkan masuk kalau berani, maka kami terpancing memaksa masuk," papar Yoan.

 

Yoan mengungkapkan, dalam aksi tersebut ada dua orang mahasiswa yang terluka akibat pukulan polisi, dan satu orang mahasiswi mengalami memar dibahu kena pukulan polisi.

 

"Ada dua teman kami terluka saat bentrokan terjadi, dan kami minta delapan orang rekan kami segera dibebaskan dan meminta pertanggung jawaban atas korban yang terluka," tegas Yoan.