UMKM Kripik Singkong yang di kelola Warkop Digital Purworejo Kian Berkembang, Incar Inovasi Produk Baru
UMKM kripik singkong WD Purworejo mengalami perkembangan positif setelah mendapat pendampingan dari program magang Kemnaker, mulai dari kemasan yang kini memiliki brand dan label hingga perluasan pemasaran melalui sales yang menjangkau Kecamatan Bruno. Tim magang juga membantu mempromosikan produk melalui media sosial seperti TikTok sehingga visibilitasnya meningkat. Dengan harga terjangkau, Ibu Sri selaku pengelola berharap usaha ini terus berkembang, menghadirkan inovasi baru, dan mampu membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
Purworejo - UMKM kripik singkong yang dikelola oleh Warkop Digital milik Ibu Sri kini terus menunjukkan perkembangan positif seiring adanya program pemagangan dari pemerintah. Sebelum mengikuti program tersebut, produk kripik singkong WD hanya dikemas menggunakan plastik polos tanpa label maupun identitas produk. Namun setelah mendapat pendampingan, kemasan produk kini telah memiliki nama brand dan label sederhana yang membuat tampilannya lebih menarik dan mudah dikenali oleh pembeli. Perubahan ini menjadi langkah kecil namun penting dalam meningkatkan citra produk lokal.
Selain peningkatan dari sisi kemasan, pengembangan juga dilakukan pada aspek pemasaran. Kripik singkong WD tidak hanya dipasarkan melalui Warkop Digital, tetapi juga telah dijual oleh para sales sehingga jangkauan pasarnya semakin luas hingga ke wilayah Kecamatan Bruno. Perluasan distribusi ini membuka peluang agar produk kripik singkong WD dapat dikenal lebih banyak masyarakat, terutama di wilayah Purworejo dan sekitarnya.
Tim magang dari Kemnaker juga berperan besar dalam proses pengembangan usaha ini. Mereka turut membantu promosi produk melalui berbagai platform digital, salah satunya TikTok, untuk menambah visibilitas UMKM di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda. Upaya digitalisasi ini menjadi langkah strategis agar produk lokal mampu bersaing di era pemasaran modern.
Dengan harga yang sangat terjangkau Rp1.000 untuk ukuran kecil dan Rp6.000 untuk ukuran besar kripik singkong ini diharapkan dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat. Ibu Sri selaku pengelola berharap UMKM ini terus berkembang dan mampu menciptakan inovasi baru sehingga kelak dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
“Saya berharap nantinya tidak hanya kripik singkong saja yang bisa diproduksi. Ke depan mungkin bisa ada kripik tempe atau inovasi lainnya,” ujar Ibu Sri. Harapan tersebut menjadi semangat bagi tim pengelola maupun tim magang untuk terus mendorong UMKM lokal agar semakin maju dan berdaya saing.
Annisa Nur Khasanah