BPOM Awasi Ketat Makanan Ultra Proses dalam Program Makan Bergizi Gratis

BPOM Awasi Ketat Makanan Ultra Proses dalam Program Makan Bergizi Gratis

Guetilang.com, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa makanan ultra proses (ultra-processed food) memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan makanan yang diolah dengan proses minimal. Oleh karena itu, BPOM akan memperketat pengawasan dan perizinan guna memastikan keamanan pangan bagi masyarakat, terutama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan bahwa perkembangan teknologi pangan tidak dapat dihindari, termasuk dalam produksi makanan ultra proses. Namun, pengawasan ketat tetap menjadi prioritas agar produk yang beredar di Indonesia aman dikonsumsi.

"Makanan ultra proses memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan yang diproses secara minimal. Oleh karena itu, BPOM telah mengeluarkan aturan khusus agar produk ini tetap aman dikonsumsi masyarakat," ujar Taruna saat ditemui di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

Pengawasan Ketat, Bukan Larangan

Menurut Taruna, makanan ultra proses memiliki karakteristik tertentu, seperti masa kedaluwarsa yang lebih panjang, tingkat sterilitas yang berbeda, serta potensi alergi pada kelompok tertentu. Oleh karena itu, BPOM memastikan bahwa hanya produk yang telah memenuhi standar keamanan pangan dan memiliki izin edar yang dapat beredar di pasaran.

Namun, Taruna menegaskan bahwa BPOM tidak melarang peredaran makanan ultra proses di Indonesia.

"Jika kami melarang, artinya kami menolak teknologi. Yang penting adalah ada regulasi yang mengawasi dan memastikan keamanannya," jelasnya.

Meski begitu, Taruna tidak menyebutkan secara spesifik jenis makanan ultra proses yang pasti aman dikonsumsi. Namun, ia memastikan bahwa produk seperti tepung, produk cair, hingga olahan seperti keju tetap aman selama memiliki izin edar BPOM.

"Selama ada logo dan barcode BPOM, berarti produk tersebut sudah melalui proses pengujian dan memenuhi ketentuan yang berlaku," tambahnya.

Kritik Publik terhadap Menu Program MBG

Sebelumnya, sejumlah netizen di media sosial mengkritik menu makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Beberapa warganet mempertanyakan kandungan gizi dalam makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah, yang disebut hanya terdiri dari biskuit kemasan, kurma, dan minuman sereal kemasan.

Banyak pihak mempertanyakan apakah menu tersebut cukup bergizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak. Kritik ini menjadi sorotan publik, mendorong BPOM dan pihak terkait untuk memastikan bahwa makanan dalam program MBG benar-benar memenuhi standar gizi yang dibutuhkan anak-anak.

Dengan pengawasan ketat BPOM, diharapkan makanan ultra proses yang dikonsumsi dalam program ini tetap aman, bergizi, dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia.