Siapa Bilang Jadi Pekerja Migran Tak Bisa Kuliah? Bukti Nyata, Pulang Jadi Sarjana!

Guetilang.com – Siapa bilang jadi pekerja migran hanya soal kerja kasar di luar negeri? Nyatanya, banyak anak bangsa membuktikan bahwa menjadi PMI (Pekerja Migran Indonesia) justru bisa menjadi jalan menuju gelar sarjana dan kesuksesan.
Salah satunya adalah semangat yang terus digaungkan oleh Abdul Kadir, seorang aktivis pendidikan sekaligus motivator muda, saat membagikan pembinaannya di kampus UIN Suska Riau. Dalam kegiatan yang berlangsung pada 16 Juli lalu, Abdul Kadir mendorong generasi muda untuk berani memanfaatkan peluang luar negeri secara cerdas—bukan hanya untuk bekerja, tapi juga mengejar pendidikan tinggi.
“Siapa pun bisa kuliah sambil bekerja di luar negeri. Syaratnya, harus legal, punya tujuan jelas, dan tidak malas belajar,” ujar Kadir penuh semangat di hadapan mahasiswa.
Ia menjelaskan bahwa banyak negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan membuka peluang bagi pekerja asing untuk belajar sambil bekerja. Bahkan, beberapa lembaga penyalur resmi kini menyediakan skema program kuliah sambil kerja untuk calon PMI, sehingga mereka bisa memperoleh pendapatan dan gelar sekaligus.
Menurutnya, tantangan utama bagi calon pekerja migran adalah kemampuan beradaptasi, khususnya dalam menguasai bahasa asing dan disiplin waktu.
“Bahasa itu kunci utama. Kalau tidak menguasai, bisa memicu kesalahpahaman dengan atasan dan rekan kerja,” tegas Kadir saat menekankan pentingnya penguasaan praktis, bukan sekadar hafalan teori.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya niat dan orientasi jangka panjang. Banyak pekerja migran yang awalnya hanya berniat mencari uang, namun karena tekun dan punya visi, akhirnya bisa menyelesaikan kuliah, bahkan membuka usaha sendiri setelah kembali ke Indonesia.
Semangat ini pun tercermin dari berbagai cerita sukses PMI Indonesia yang kini menjadi inspirasi: ada yang menjadi pengusaha, akademisi, bahkan pembicara di forum-forum internasional. Konsep “Pergi migran, pulang juragan + sarjana” bukan lagi slogan kosong, tapi realita yang telah terbukti.