Ketum Ormas PKP Ucapkan Berbelasungkawa Atas Korban Jiwa Gempa Cianjur
JAWA BARAT, GUETILANG - Ormas Perkumpulan Pedang Keadilan Perjuangan turut berbelasungkawa atas korban jiwa akibat gempa Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022)
Melalui pesan WhatsApp, Kennedy Manurung Ketua Umum Ormas Perkumpulan Pedang Keadilan Perjuangan menyatakan turut berbelasungkawa atas korban jiwa Gempa di Cianjur Jawa Barat.
"Kami Keluarga Besar Ormas Perkumpulan turut berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa saudara-saudara kami yang ada di Cianjur" Ujar Kennedy yang Ormasnya saat ini sudah memiliki 28.000 KTA se-Indonesia.
Ia menambahkan, duka mereka adalah duka kami juga karena kita sama-sama adalah anak bangsa.
"Apa yang terjadi di Cianjur merupakan duka kita semua karena kita sama-sama adalah anak bangsa, kami berdoa kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari yang maha kuasa" tutupnya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat gempa Cianjur mencapai 162 orang. Jumlah itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Senin, 21 November 2022 pukul 20:00 WIB.
"Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin, 21 November 2022.
Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, dan 326 orang lainnya luka-luka. Warga mengungsi dilaporkan sebanyak 13.784 orang yang tersebar di beberapa titik.
Sementara untuk kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur sendiri tercatat sebanyak 2.345 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 8 unit gedung pemerintah rusak, 10 unit sarana pendidikan rusak, dan 3 unit sarana ibadah rusak. "Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur," katanya.
Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak, dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
BPBD setempat juga masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Sementara itu, terdapat pula kebutuhan mendesak di lapangan seperti 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed, dan bahan bakar minyak.
Gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya.
BNPB mengimbau kepada warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi. Warga diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi gempa susulan.
Selain itu, warga juga diminta untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD, dan pemerintah daerah setempat. [Tempo.co]