Infrastruktur Pedalaman: Jalan & Jembatan Progres Cepat, Ekonomi Kalbar Bergerak

Guetilang.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman. Berbagai proyek jalan dan jembatan strategis kini menunjukkan progres yang signifikan, menjadi motor penggerak utama bagi ekonomi daerah yang selama ini terkendala akses transportasi.
Salah satu proyek unggulan, pembangunan Jembatan Sejiram–Semitau di Kabupaten Kapuas Hulu, kini telah mencapai progres fisik sekitar 32 persen hanya dalam waktu enam minggu pengerjaan. Proyek yang dikerjakan dengan skema pendanaan multiyears ini menjadi penghubung vital antara kawasan pedalaman dengan jalur ekonomi menuju perbatasan Indonesia–Malaysia.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Barat, H. Rudiansyah, menyebut percepatan proyek ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam membangun Kalbar secara merata.
“Infrastruktur di pedalaman bukan hanya soal akses jalan, tapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat lokal dalam perdagangan, pertanian, dan pariwisata,” ujarnya saat ditemui di Pontianak, Jumat (10/10/2025).
Selain jembatan, pembangunan ruas jalan strategis di Kabupaten Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu juga mengalami peningkatan progres. Berdasarkan data Dinas PUPR Kalbar, sejumlah proyek mencapai realisasi fisik di atas 70 persen menjelang akhir triwulan III tahun 2025.
Pemerintah menargetkan, dengan selesainya proyek infrastruktur pedalaman pada 2026, waktu tempuh antarwilayah bisa berkurang hingga 40 persen. Hal ini diharapkan memperlancar distribusi barang kebutuhan pokok dan hasil pertanian yang selama ini sulit keluar dari wilayah pedalaman.
Sementara itu, masyarakat menyambut baik percepatan pembangunan ini. Warga Kecamatan Semitau, Amirudin (43), mengaku kini aktivitas perdagangan lebih lancar karena sebagian jalan yang sebelumnya rusak berat sudah diperbaiki.
“Kalau dulu mau ke pasar di Nanga Tayap bisa setengah hari, sekarang cuma dua jam. Mobil sudah bisa lewat tanpa khawatir rusak,” ujarnya.
Pemerintah daerah juga memastikan seluruh proyek memperhatikan aspek lingkungan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal. Lebih dari 60 persen pekerja lapangan berasal dari warga sekitar lokasi proyek.
Ke depan, pembangunan jembatan dan jalan pedalaman Kalbar diharapkan tak hanya memperkuat konektivitas antarwilayah, tetapi juga menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.