Sulam Jelujur Merupakan Kain Tenunan Ciri Khas Kabupaten Pesawaran, Lampung
Sulam jelujur kain tenunan khas Kabupaten Pesawaran, hasil kerajinan tangan besutan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di Bumi Andan Jejama, Arismansyah selaku desainer asal Lampung mengatakan, sulam jelujur merupakan bagian dari sebuah peristiwa sejarah transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Kabupaten Pesawaran.
Dimana pada waktu itu meninggalkan rekam jejak dan warisan sastra lampung yaitu kain tenun dengan teknik jelujur yang membentuk keragaman motif serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi tersebut.
“Pada masa itu, sulam jelujur hanya digunakan untuk pajangan saja, akan tetapi seiring perkembangan zaman dan adanya peluang masyarakat dalam meningkatnya ekonomi kreatif di sekitar Desa Sungai Langka, sulam jelujur kemudian dimodifikasi dalam bentuk seni karya yang berupa fashion, interior, aksesoris dan produk unggulan lainnya, untuk meningkatkan perekonomian,” ujarnya, Pesawaran, Lampung beberapa waktu lalu (9/11/2022).
Sebab, warisan budaya Indonesia, termasuk tenun, hanya bisa lestari ketika ia tidak hanya dipandang sebagai kain tradisional semata. Tenun juga harus berkembang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup modern.
Dengan beradaptasi dengan gaya hidup modern, tenun diharapkan makin menguatkan perekonomian Indonesia. Di sisi lain, kesejahteraan penenun juga bisa tetap terjaga sehingga mereka tetap menjadikan tenun sebagai mata pencahariannya.
Masa depan yang cerah dari tenun sulam jelujur Pesawaran tampaknya sudah mulai terlihat. Sebab, baru-baru ini tenun sulam jelujur juga dipercaya mengikuti New York Indonesia Fashion Week 2022. Dengan membuka 12 desain, tenun sulam jelujur membuka gelaran New York Indonesia Fashion Week dengan memukau.