Mengenal Empal Gentong Makanan Khas Masyarakat Cirebon
Makanan ini berasal dari desa Tengah Tani, Cirebon, Jawa barat. Nama empal gentong memang sesuai dengan bahan utama racikan hidangannya, bahan utamanga yaitu daging sapi dengan sedikit lemak. Makanan ini mirip dengan gulai (gule) dan dimasak menggunakan kayu bakar (pohon mangga) di dalam gentong (periuk tanah liat).
Daging yang digunakan adalah usus, babat dan daging sapi. Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini disajikan menggunakan kucai (Allium tuberosum) dan sambal berupa cabai kering giling.
Empal gentong dapat disajikan dengan nasi atau juga lontong. Lontong menurut orang Cirebon hanyalah beras yang dimasukan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk silinder, tidak ada campuran lainnya, kemudian direbus selama 4 jam. Cita rasanya gurih, sementara tekstur kuahnya kental karena menggunakan santan. Kuah yang disajikan empal gentong biasanya berwarna kuning seperti soto.
Pada saat penyajian biasanya api harus tetap menyala untuk menjaga suhu makan standar. Perpaduan daun kucai sebagai penyedap sekaligus penetralisir lemak serta sambal cabai kering dan kerupuk rambak (kerupuk kulit kerbau) menjadikan rasa yang khas. Sebelumnya, daging yang digunakan untuk membuat empal gentong adalah daging kerbau.
Hal tersebut terjadi ketika Sunan Gunung Jati ( Syekh Syarif Hidayatullah) berada di wilayah Cirebon untuk menyiarkan agama islam. Sunan Gunung Jati sangat menjunjung tinggi nilai toleransi, saat itu banyak masyarakat di sekitar Cirebon yang masih beragama Hindu. Umat Hindu sangat menghormati sapi yang dianggap sebagai hewan yang dikeramatkan, sehingga dipilihlah daging kerbau agar tidak terjadi perselisihan antar umat beragama. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya perubahan yang terjadi di Cirebon, saat ini daging yang digunakan untuk membuat empal gentong adalah daging sapi.
Empal gentong yang terkenal di cirebon ada beberapa yaitu, Empal Gentong H. Apud, Empal gentong Amarta, Empal gentong Krucuk. Harga empal gentong satu porsinya start dari harga Rp. 25.000,00 belum termasuk nasi. Empal gentong juga ada yang dijual dengan kemasan yang harganya di mulai dari Rp. 40.000,00. (virna renata)
.