Banjir Terjang Kabupaten Ketapang, Ribuan Rumah Terendam

Guetilang.com – Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Ketapang sejak Jumat (14/8/2025) menyebabkan banjir besar yang merendam tiga kecamatan, yakni Jelai Hulu, Pemahan, dan Tumbang Titi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat mencatat, ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa di beberapa titik, menggenangi permukiman warga dan memutus akses antardesa.
Berdasarkan data BPBD Kalbar, sebanyak 11.037 unit rumah terdampak banjir, dengan 5.544 rumah di antaranya masih terendam hingga saat ini. Total, sekitar 6.311 kepala keluarga (KK) atau 18.054 jiwa mengalami dampak langsung dari bencana ini. Sebanyak 19 desa di empat kecamatan terdampak, antara lain Desa Alam Pakuan, Demit, Istana, Merimbang Jaya, Muara Jekak, Pendamaran Indah, Penjawaan, Petai Patah, Randau, Randau Jungkal, Sandai, Sandai Kiri, Betenung, Kayung Tuhe, Nanga Tayap, Pangkalan Telok, dan Tanjung Medan.
Pemerintah daerah bersama BPBD dan instansi terkait telah menyalurkan bantuan darurat berupa sembako, obat-obatan, dan peralatan evakuasi. Tim SAR juga dikerahkan untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Namun, akses menuju beberapa desa masih terhambat akibat jalan yang terendam dan rusak.
Pemerintah Kabupaten Ketapang telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 21 Agustus 2025 dan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan akibat curah hujan yang masih tinggi.
Selain itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang, yang dapat meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di wilayah Kalimantan Barat.
Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan tetap bersinergi dalam upaya penanggulangan bencana ini, serta memperhatikan informasi dan peringatan dini dari BMKG guna mengurangi dampak yang ditimbulkan.