Ngabuburit Asik Berburu Takjil di Bazar Ramadhan Jalan Kampus Purwokerto

Ngabuburit Asik Berburu Takjil di Bazar Ramadhan Jalan Kampus Purwokerto

Bulan Ramdhan tentunya tak asing dengan kata ‘ngabuburit’, kegiatan menunggu waktu berbuka puasa. Biasanya orang yang memiliki waktu luang, akan melakukan ngabuburit dengan jalan-jalan, menonton film, membaca buku atau novel, berkebun, belanja, olahraga, hingga berburu takjil. Yak, seperti yang saya lakukan di tanah perantauan Purwokerto, mengisi waktu berbuka dengan berburu takjil di Bazar Ramadhan, Jalan Kampus.

Euforia ngabuburit saat ramadhan tentunya sangat kentara. Namun sangat disayangkan sejak seminggu terakhir, cuaca di Purwokerto menjelang waktu maghrib selalu saja mendung, seringkali hujan deras disertai petir dan kilat yang menyambar-nyambar hingga mati listrik. Hal tersebut tentunya akan memengaruhi minat untuk membeli takjil diluar dan menyebabkan pedagang sepi pelanggan. Tetapi bulan puasa tanpa berburu takjil rasanya sedikit hampa, jadi saya sudah merencanakan untuk berburu takjil di Bazar Ramadhan pada waktu awal sebelum hujan melanda.

Jalan kampus merupakan salah satu jalan yang terletak di Grendeng, Purwokerto Utara, Banyumas, menjadi surganya cemilan anak muda, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan kampus, mulai dari makanan ringan hingga makanan berat tinggi karbohidrat. Jadi tak heran jika area ini selalu ramai oleh para pengunjung.

Khusus memeriahkan Bulan Ramadhan, Halaman Kantor Kelurahan setempat, dijadikan area Bazar Ramadhan sebagai wadah khusus para pedagang takjil untuk berjualan. Area ini biasanya buka sekitar pukul 15.30 hingga 22.00 WIB. Banyak variasi makanan yang disuguhkan, diantaranya sop buah, kue kering, burger, lumpia, kolak, es mangga, dan papeda.

Dari sekian banyak makanan yang ada, pilihan saya jatuh pada papeda, jajanan yang dulu seringkali saya beli ketika sekolah dasar dan seusai shalat tarawih. Harganya masih terjangkau, Rp2.000,00 jika menggunakan telur puyuh dan Rp5.000,00 jika menggunakan telur ayam. Namun, sayangnya saat itu tidak terlalu ramai pembeli, karena cuaca sedang hujan.

“Saya berjualan disini mulai awal ramadhan, tapi pada hari kedua sempat libur, kemudian aktif kembali. Jika hujan, pembelinya memang tidak menentu dan waktu ramai pembeli, biasanya setelah maghrib. Jika diluar bulan ramadhan, biasanya berjualan di area Lapangan Grendeng, dekat SD," jelas Pak Kuat, pedagang papeda di Bazar Ramadhan.

Setelah mendapatkan papeda, selanjutnya membeli takjil lainnya di area pinggir Jalan Kampus. Sebagian besar pedagang di Jalan Kampus sudah menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran, sehingga sangat membantu pelanggan khususnya mahasiswa ketika bertransaksi, karena lebih mudah dan praktis, tidak perlu repot mencari uang receh atau kembalian.

Harga jajanan di area Jalan Kampus berkisar antara Rp1.000,00 hingga Rp15.000,00. Saya memutuskan untuk membeli tahu goreng dengan harga Rp500,00/biji. Namun karena cuaca yang tidak belum stabil, setelah tadi hujan sempat reda, kini mengguyur kembali dengan sangat deras. Akhirnya saya memutuskan untuk meneduh di ruko dekat penjual tahu tadi, hingga waktu adzan maghrib hampir tiba. (zeha kirana)