Menag Baru lakukan Konsolidasi Nasional KUB Sukseskan Asta Cita Presiden Prabowo
Guetilang.com, Jakarta - Kementerian Agama RI menjadi tuan rumah bagi Kegiatan Konsolidasi Nasional Kerukunan Umat Beragama, yang diadakan pada tanggal 6 November, Auditorium H.M. Rasjidi di Jakarta.
Acara ini, dihadiri eluruh Ketua Tim KUB Provinsi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Pejabat Eselon I Kementerian Agama, dan Pejabat Eselon II di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Agama.
Gus Adib, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, dalam laporannya menyampaikan, acara ini bertujuan untuk menyambut pemerintahan baru dan mensukseskan asta cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Selain itu, acara ini juga akan dihadiri oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan untuk menyampaikan arah kebijakan kerukunan antar umat beragama dalam periode pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Agama, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA.
Dalam arahannya, Prof Nasaruddin menekankan pentingnya memahami tiga dimensi kerukunan umat beragama: Faith, Logos, dan Habits.
Menurutnya, dimensi Faith mencakup kedalaman Aqidah yang harus diformat ke dalam bentuk Logos, yaitu bagaimana kita memahami Faith tersebut. Sebagai tindak lanjut dari Logos, ada etos yang membentuk habit atau perilaku.
Prof. Dr. Nasaruddin Umar juga mengutip pesan dari Max Weber, yang menyatakan bahwa tidak mungkin kita merubah perilaku masyarakat tanpa merubah etika di masyarakat.
Ia menegaskan, bahwa perubahan sistem perilaku adalah kunci untuk mencapai kerukunan umat beragama yang sejati.
Oleh karena itu, seorang aktivis kerukunan harus menguasai ketiga dimensi ini untuk dapat menjelaskan secara tuntas apa yang dimaksud dengan kerukunan umat beragama.
Dalam acara ini, berbagai pejabat dan tokoh agama turut memberikan pandangan dan pengalaman mereka dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
Diskusi dan sesi tanya jawab yang interaktif menambah nilai dari acara ini, memberikan wawasan baru bagi para peserta tentang pentingnya kerukunan dan toleransi dalam kehidupan beragama.
Kegiatan Konsolidasi Nasional Kerukunan Umat Beragama ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Dengan memahami dan mengimplementasikan tiga dimensi kerukunan yang disampaikan oleh Menteri Agama, diharapkan masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni dan saling menghormati perbedaan.***