" M70D " Hasilkan Maksimal Di Sawah Tadah Hujan
Guetilang.com Pesawaran. Terik matahari tak menyurutkan semangat petani memanen padi di Dusun Srimulyo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Jum'at ( 09/09/2022 )
Padi merupakan tanaman pangan utama selain sagu, jagung dan umbi - umbian. Kebutuhan padi terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk karena padi adalah makanan pokok masyarakat indonesia. Untuk menyeimbangkan kebutuhan pangan dengan jumlah produktivitas padi, maka perlu diperhatikan cara jitu penanaman, penanggulangan hama, pemeliharaan kondisi lahan dan penanganan panen.
Panen padi adalah proses pemetikan hasil tanaman padi sawah atau ladang dengan tingkat kemasakan tertentu untuk mendapatkan gabah dan mencegah kerusakan kualitas gabah. Proses pemanenan ini tidaklah memuaskan dan menguntungkan kalau tidak dilakukan dengan cara yang benar. Cara panen yang tidak benar pasti menurunkan hasil secara kuantitas. Saat panen yang tepat akan sangat menentukan kualitas gabah dan beras.
Puji syukur disaat pandemi covid-19 ini di Dusun Srimulyo Kecamatan Negeri Katon, sawah tadah hujan di tengah pemukiman warga mulai dipanen. Sawah seluas 15 rantai ( kurang dari 3/4 ha ) milik saudara Agus sedang dipanen, Dia menanam padi dengan benih unggul varietas M70D ( 70 hari panen ).
" Panen kali ini alhamdulillah sangat baik, hasilnya maksimal 3,5 Ton meskipun ditanam pada lahan sawah tadah hujan ditengah pemukiman warga ", ujar Agus.
Agus menambahkan, " Harga gabah basah ditingkat petani Rp 410.000/kw, sedangkan gabah kering Rp 530.000/kw ".
Saudara Agus mengharapkan adanya perhatian lebih dari pemerintah khususnya dinas pertanian kabupaten pesawaran terkait penyuluhan, pelatihan dan pembinaan kepada para petani.