Perkembangan Pertanian Kelapa Sawit di Kalimantan Barat Tahun 2025: Antara Potensi dan Tantangan

perkembangan pertanian kelapa sawit di kalimantan barat tahun 2025

Perkembangan Pertanian Kelapa Sawit di Kalimantan Barat Tahun 2025: Antara Potensi dan Tantangan


Guetilang.com - Pada tahun 2025, sektor pertanian kelapa sawit di Kalimantan Barat menunjukkan perkembangan signifikan, meskipun masih dihadapkan pada berbagai tantangan. Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yang digagas oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah berhasil merealisasikan peremajaan seluas 20.300 hektare sejak 2018 hingga akhir 2023. Untuk tahun 2024, target PSR di Kalbar adalah 10.200 hektare yang tersebar di delapan kabupaten, yaitu Ketapang, Sanggau, Landak, Sambas, Bengkayang, Kubu Raya, Sekadau, dan Sintang.

Namun, pelaksanaan program PSR menghadapi sejumlah kendala, seperti legalitas lahan yang belum memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM), indikasi kawasan hutan, dan peran perusahaan perkebunan yang belum optimal dalam usulan kemitraan. Selain itu, harga tandan buah segar sawit yang masih tinggi membuat sebagian pekebun enggan melakukan peremajaan.

Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat terus berupaya mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan sosialisasi penilaian fisik kebun pekebun dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Selain itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalbar juga menyatakan dukungannya terhadap program PSR dan siap berperan dalam percepatan pelaksanaannya.

Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak dan upaya yang terus dilakukan, diharapkan sektor pertanian kelapa sawit di Kalimantan Barat dapat terus berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.