Forkopimda Kota Sukabumi Hadiri Simulasi Pemilu 2024
Guetilang.com SUKABUMI - Untuk memantapkan proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS, Komisi Pemilihan Umum Kota Sukabumi menyelenggarakan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara di TPS 17 Kelurahan Situmekar, Lembursitu pada Rabu, (31/01/2024).
Simulasi ini dihadiri oleh Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, unsur Forkopimda, Komisioner KPU Kota Sukabumi, Bawaslu, PPK, PPS, sejumlah aparatur Pemerintah Kota Sukabumi, partai politik, dan masyarakat pemilih.
Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengapresiasi langkah KPU Kota Sukabumi yang telah melakukan simulasi ini sebagai bagian dari persiapan Pemilu 2024.
Ia berharap, simulasi ini dapat memberikan masukan dan evaluasi bagi KPU Kota Sukabumi untuk menyempurnakan penyelenggaraan pemilu nanti.
Penjabat Wali Kota Sukabumi juga mengajak seluruh masyarakat Kota Sukabumi untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 dengan menggunakan hak pilihnya secara cerdas dan bertanggung jawab.
“Alhamdulillah, KPPS telah dilantik. Sekarang perannya sebagai abdi negara dan sangat besar. Mudah-mudahan anggota KPPS ini diberikan kesehatan,” kata Penjabat Wali Kota Sukabumi.
Penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 tinggal 14 hari lagi, disebutkan oleh Kusmana Hartadji, dengan adanya simulasi ini petugas KPPS dan para pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan lancar. Apalagi surat suara yang digunakan nanti ada 5 surat suara, DPRD Kota Sukabumi, DPRD Provinsi Jawa Barat, DPR RI, DPD, dan Pilpres.
“Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, oleh karena itu kita patut bangga. Pemilu merupakan sebuah proses pembaharuan dalam kedewasaan berbangsa dan bernegara. Dengan segala kekurangannya kita patut berbangga hati bahwa proses demokrasi di Indonesia mengalami kemajuan,” tambahnya.
Kusmana Hartadji menyebutkan salah satu indikator dan dapat kita ukur adalah adanya partisipasi pemilih dalam menggunakan hak pilihnya hingga di atas 80%. Melihat pada Pemilu 2019, partisipasi pemilih Kota Sukabumi terbilang cukup tinggi, ada di angka 86%.
Kendati demikian, Penjabat Wali Kota Sukabumi tetap mengingatkan, dalam setiap Penyelenggaraan Pemilu tidak pernah lepas dari kekurangan baik disebabkan oleh kesalahan teknis atau kesalahan manusia. Namun, untuk kesalahan yang bersifat TSM, terstruktur, sistematis, dan masif tidak pernah terjadi di Kota Sukabumi.
“Simulasi saat ini menjadi hal penting sebagai salah satu cara bagi kita dalam memulai, sejauh mana kesiapan kita dalam melaksanakan Pemilu Serentak 2024,” lanjutnya.
Kusmana Hartadji menyoroti bahwa kemajuan dalam berdemokrasi ditentukan oleh taraf pendidikan masyarakat Kota Sukabumi. Sebagai wilayah perkotaan, ia meyakini masyarakat Kota Sukabumi dapat dewasa dalam berdemokrasi, taraf pendidikan juga sudah baik.
Ia berharap, agar proses demokrasi di Kota Sukabumi berjalan dengan baik, penyelenggara Pemilu, KPU harus tetap berpegang teguh pada asas-asas penyelenggara; independen, kredibel, dan transparan. Kesuksesan Pemilu juga ditentukan oleh keterlibatan seluruh pihak
“Pada kesempatan ini saya mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat, unsur pemerintah, lembaga kemasyarakatan, partai politik, organisasi keagamaan, dan insan pers untuk senantiasa bahu-membahu menyukseskan Pemilu Serentak 2024,”imbaunya.
Saat melakukan wawancara dengan insan media, Penjabat Wali Kota Sukabumi mengatakan seluruh unsur Forkopimda Kota Sukabumi sangat mendukung kegiatan simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara oleh KPU Kota Sukabumi bersama penyelenggara di setiap tingkatan.
“Kegiatan ini diselenggarakan untuk mempermudah evaluasi dan dan pelaksanaan saat hari H. Kita tinggal menghitung hari, 14 hari lagi menjelang pemungutan dan penghitungan suara. Pesta demokrasi ini lima tahun sekali, saya berharap kondusifitas tetap terjaga. Gunakan hak pilih sebagai bentuk kontribusi masyarakat untuk pembangunan bangsa dan negara,” ungkapnya.
Partisipasi pemilih ditentukan oleh kehadiran pemilih dan menggunakan hak pilihnya. Pemilih akan mendapatkan undangan untuk menggunakan hak pilihnya, paling lambat 3 hari sebelum tanggal 14 Februari 2024. Disebutkan oleh Kusmana Hartadji, distribusi undangan kepada pemilih akan lebih cepat, 5 hari sebelum pemungutan suara.
“Masyarakat juga harus berperan aktif, jika belum menerima undangan dari KPU, segera tanyakan surat undangan untuk memilih ini kepada penyelenggara. Saya berharap, mudah-mudahan penghitungan suara ini tidak sampai larut malam, diberikan kelancaran, dan juga mudah-mudahan KPPSnya tetap sehat agar nanti dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno mengatakan Simulasi ini bertujuan untuk mematangkan persiapan seluruh pihak terkait dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 2024 serta memproyeksikan secara detail pelayanan di tempat pemungutan suara (TPS).
“Simulasi ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh KPU Kota Sukabumi dalam rangka persiapan Pemilu 2024,” katanya.
“Kita akan terus membangun koordinasi dengan seluruh pihak. Terkait netralitas anggota sudah tidak perlu disangsikan lagi. Kami tidak memiliki hak pilih,” kata Dandim 0607 Kota Sukabumi dalam sambutannya.
Ia berharap, penyelenggaraan simulasi ini dapat menjadi sosialisasi juga bagi pemilih mula, yaitu warga negara yang telah menginjak usia 17 tahun saat hari pemungutan suara. Anggota TNI Polri yang sudah pensiun juga dikategorikan juga sebagai pemilih mula.