Braga Fashion Week (BFW), Kebangkitan Bandung sebagai Pusat Kota Mode yang Sempat Tertidur

Braga Fashion Week (BFW), Kebangkitan Bandung sebagai Pusat Kota Mode yang Sempat Tertidur

BANDUNG - Jalan Braga tiba-tiba menjadi catwalk untuk tiga orang bocah dan lima orang pria dewasa yang berpakaian fashionable, Sabtu (23/7/2022) sore. Di tengah-tengah ramainya pejalan kaki yang memadati Jalan Braga, delapan orang ini jadi pusat perhatian. Selain di trotoar, jalan yang dihiasi gerai-gerai berdisplay estetik, zebra cross yang membelah pertigaan Jalan Braga dan Asia Afrika juga jadi catwalk untuk delapan model tersebut.

Kalau dilihat, konsepnya sangat mirip dengan Citayam Fashion Week yang saat ini tengah jadi perbincangan masyarakat. Betul saja, Weta Tri Herlaini,  Founder brand fesyen asal Bandung, Tootsie, membenarkan jika dirinya sengaja membuat event khusus kecil-kecilan yang diberi nama Braga Fashion Week karena terinspirasi dari Citayam Fashion Week. "Ini sebenarnya spontanitas kami karena lihat fenomena yang lagi in sekarang di Jakarta  seperti yang kita tahu ada Citayam Fashion Week," kata Weta saat ditemui di Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat sore.

Weta mengaku bingung, Bandung yang terkenal sebagai kota fesyen sejak dulu malah tersalip Jakarta dan kota-kota satelitnya seperti Depok, Bogor, dan Bekasi dengan Citayam Fashion Week-nya. "Sebenarnya Citayam Fashion Week ini kaya nyawa baru untuk dunia fesyen. Apalagi dunia fesyen lokal yang terdampak pandemi Covid-19 itu gede banget dampaknya buat kita," tuturnya.

Yang membedakan Braga Fashion Week dan Citayam Fashion Week, adalah konsep yang diusung. Menurut Weta, konsep Braga Fashion Week selain mengedepankan warna-warna fesyen yang bertabrakan yang dikenakan para modelnya, ada pesan juga yang diselipkan. "Acaranya lebih terkonsep temanya every color has a story. Setiap warna ada cerita. Jangan takut berbeda karena perbedaan itu adalah indah. Modelnya bawa tumbler karena kita usung konsep zerowaste," jelasnya.

Dengan Braga Fashion Week ini, lanjut Weta, gairah dan semangat fesyen di Kota Bandung bisa hidup kembali. Meski demikian, Weta mengatakan kegiatan ini tidak bermaksud untuk menjadi tandingan Citayam Fashion Week. Dia hanya berharap Kota Bandung juga punya ajang fesyen yang menunjukkan jati diri fesyen ala anak muda Kota Kembang. "Bandung ini kota fesyen, tapi kok di sini enggak rame, enggak ada apa-apa. Makanya kita ingin ada yang baru lagi di Bandung sebagai kota fesyen," bebernya.

Weta berharap, kegiatan Braga Fashion Week ini bisa diikuti juga oleh brand-brand fesyen lokal lainnya di Kota Bandung sehingga bisa digelar rutin. "Kita ingin jadi pemantik brand lokal Bandung lainnya. Yuk, kota bareng-bareng semua brand lokal  Bandung. Apakah ini bisa jadi event mingguan sehingga nantinya bisa jadi pariwisata baru di Kota Bandung," tuturnya. Selain itu, Braga Fashion Week juga diharapkan bisa meningkatkan promosi dan penjualan brand-brand fesyen lokal Kota Bandung pasca-pandemi Covid-19. "Ini bisa jadi salah satu momen kebangkitan brand lokal lagi setelah pandemi Covid-19," tandasnya.