PJ Walikota Sukabumi Resmikan Mesjid At-Tiin

PJ Walikota Sukabumi Resmikan Mesjid At-Tiin

Guetilang.com SUKABUMI ----Penjabat (PJ) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji meresmikan Masjid At-Tiin yang berada di Jalan Lamping, Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi,   pagi. Hadir dalam momen itu, Camat Citamiang, Lurah Gedong Panjang, serta Tokoh masyarakat. Sabtu(09/03/2024)

" Dengan dibangunnya masjid At-Tiin ini, diharapkan akan sangat membantu penguatan keimanan dan ketagwaan masyarakaat disekitar," ujar Penjabat (PJ) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji. Selain itu dalam konsep yang lebih luas, besar harapannya dengan adanya masjid At-Tiin akan memperluas silaturahim, tempat belajar dan mencari Ilmu agama maupun sosial kemasyarakatan. 

Dijelaskan Kusmana, bagi umat Islam kehadiran masjid sesungguhnya mempunyai makna yang sangat penting. Masjid bukan semata-mata pusat ibadah dalam arti hubungannya dengan Allah (hablum minallah). Tetapi juga menjadi sarana berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan (hablum minannaas). 

" Menjadikan masjid sebagai tempat beribadah dan pusat kegiatan umat Islam ini selanjutnya dimaknai dengan istilah memakmurkan masjid seperti yang telah disinggung oleh quran Surat At-Taubah ayat 18 di muka," terangnya. 

Menurut Kusmama, Konsep memakmurkan masjid ini sangatlah penting, terlebih di tengah kondisi masyarakat kita yang masih dilanda krisis mulitidimensional yang akarnya terletak pada krisis moral dan akhlak. Melalui konsep memakmurkan masjid yang didalamnya terletak upaya pembinaan akhlak umat. 

" Kita akan mulai memperbaiki krisis multidimensi secara komprehensif dan berkesinambungan," terangnya.

Di dalam komunitas masjid diharapkan ada dua upaya dalam pembentukan masyarakat islami. Pertama adalah kesadaran “dzikir dan kedua adalah kemampuan “fikir. Dengan kesadaran “dzikir kita akan dapat mengembangkan penghayatan diri dan lingkungan kita sebagai hamba Allah, dan dengan kemampuan “fikir” kita akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan selaku makhluk berakal. 

" Kedua hal tersebut yakni “dzikir” dan “fikir” tidaklah boleh dipisahkan. Kecerdasan dan budi luhur sama pentingnya, kecerdasan tanpa budi luhur sangatiah berbahaya, sebaliknya budi luhur tanpa kecerdasan adalah tumpul, tak banyak gunanya," jelasnya. 

Ditambahkan Kusmana Secara etimologis akar kata masjid berasal dari sajada yang berarti sujud atau tunduk/patuh. Dari akar kata sajada ini membentuk kata benda masjid yang berarti tempat sujud. Selanjutnya secara terminologis, masjid ini diartikan sebagai tempat beribadah umat Islam, khususnya dalam menegakkan shalat.