Penutupan Pelatihan Bordir LPK Singosari Digelar di Warkop Digital Mekar Sari, Peserta Pamerkan Karya Hasil Jahitan Sendiri
“Pelatihan seperti ini sangat positif karena memberikan bekal nyata. Hasil karya yang ditampilkan hari ini membuktikan bahwa warga desa mampu menghasilkan produk berkualitas,” kata Kepala Desa dalam sambutannya.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Singosari secara resmi menutup kegiatan Pelatihan Bordir yang dilaksanakan di Warkop Digital Mekar Sari pada 16 Desember 2025. Acara penutupan ini dihadiri oleh seluruh peserta pelatihan, perwakilan LPK Singosari, Kepala Desa Mekar Sari, serta tokoh masyarakat Ibu Sumi Herni.
Penutupan pelatihan berlangsung meriah dan penuh kebanggaan. Seluruh peserta hadir dengan membawa hasil karya bordir yang telah mereka kerjakan selama masa pelatihan. Menariknya, para peserta juga mengenakan busana yang mereka jahit dan bordir sendiri sebagai bentuk apresiasi atas proses belajar yang telah dijalani.
Adapun karya yang dipamerkan dalam kegiatan ini sangat beragam, mulai dari tempat tisu bordir, taplak meja, celemek, baju daster, baju resmi, hingga mukenah. Setiap hasil karya menunjukkan perkembangan keterampilan peserta, baik dari segi teknik jahit, kerapian bordir, hingga kreativitas dalam memilih motif dan warna.
Pelatihan bordir ini merupakan program peningkatan keterampilan masyarakat yang diinisiasi oleh LPK Singosari dan difasilitasi di Warkop Digital Mekar Sari sebagai ruang belajar berbasis komunitas. Program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha mandiri maupun untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Dalam sambutannya, perwakilan LPK Singosari menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh hingga tahap akhir. Ia menekankan bahwa keterampilan bordir dan menjahit memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi usaha rumahan yang bernilai ekonomis.
“Kami berharap ilmu yang sudah didapatkan tidak berhenti di sini. Peserta dapat terus berlatih, mengembangkan kreativitas, dan memanfaatkan keterampilan ini sebagai sumber penghasilan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekar Sari menyambut baik terselenggaranya pelatihan ini. Ia menilai program tersebut sejalan dengan upaya pemberdayaan masyarakat desa, khususnya perempuan, agar memiliki keterampilan produktif dan mandiri.
“Pelatihan seperti ini sangat positif karena memberikan bekal nyata. Hasil karya yang ditampilkan hari ini membuktikan bahwa warga desa mampu menghasilkan produk berkualitas,” kata Kepala Desa dalam sambutannya.
Tokoh masyarakat, Ibu Sumi Herni, juga turut mengapresiasi semangat dan ketekunan para peserta. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak warga.
Penutupan pelatihan bordir ini ditandai dengan sesi foto bersama, pameran karya peserta, serta penyerahan simbolis hasil karya sebagai bukti keberhasilan program. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara lembaga pelatihan, pemerintah desa, dan ruang komunitas digital dalam mendukung peningkatan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat Desa Mekar Sari.
Nola Amalia Rosyada