Makan Bergizi Gratis di Klungkung Sasar 968 Siswa, Ada Siswa Tidak Makan Nasi

Makan Bergizi Gratis di Klungkung Sasar 968 Siswa, Ada Siswa Tidak Makan Nasi

GUETILANG.COM, Klungkung - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaksanakan perdana di Kabupaten Klungkung, Bali, Senin 17 Februari 2025. 

Pada tahap pertama ini, menyasar 968 siswa. Para tahap pertama, MBG menyasar beberapa sekolah di Desa Selat, diantaranya TK Negeri Selat, SD Negeri 2 Selat, dan SMP 4 Klungkung.

Menariknya saat pelaksanaan program MBG di SD Negeri 2 Selat, ternyata ada siswa yang tidak makan nasi. Beruntung hal ini sudah dikomunikasikan pihak sekolah kepada penyedia MBG. Sehingga menu untuk seorang siswa itu bisa disesuaikan. 

“Ada seorang siswa tidak makan nasi, hal ini sudah kami laporkan. Jadi sudah diganti nasinya, menjadi kentang,” ujar Kepala Sekolah SD N 2 Selat, Luh Putu Cakrawati, Senin 17 Februari 2025.

Menurutnya di SD N 2 Selat, MBG diberikan ke siswa pada jam istirahat pertama. Anak-anak akan mendapatkan MBG pada hari Senin sampai Jumat yang didistribusikan langsung Badan Gizi Nasional (BGN).

Sementara itu, di TK Negeri Selat makan siang bergizi gratis dimulai sekitar pukul 09.30 Wita. 

Anak-anak tampak antusias, apalagi itu merupakan pengalaman mereka mendapat MBG. 

“Kalau sebelum berangkat ke sekolah memang biasa sarapan,” ungkap seorang siswa TK Negeri Selat, Darmadi.

Ia tampak lahap, mencoba MBG yang saat itu menunya nasi, sayap ayam campur tahu, sayur buncis, dan sepotong kecil semangka. 

“Enak, kalau saya suka tahunya,” ungkapnya dengan polos, sembari lahap menyantap masakan yang diberikannya.

Kepala Sekolah TK Negeri Selat, Ni Ketut Ayu Astuti mengatakan, sebanyak 70 siswa di sekolah ini mendapatkan MBG. 

“Siswa senang mendapatkan makanan bergizi gratis ini. Biasanya mereka membawa bekal dari rumah, sekarang dapat langsung makanan bergizi,” ungkap dia.

Pada pelaksanaan perdana ini, dapur sehat dibangun di wilayah Desa Selat. 

Pada tahap pertama menyasar 968 Siswa dan secara bertahap akan bertambah.

Mengingat untuk 1 unit dapur sehat yang menyuplai makanan bergizi gratis ini berkapasitas sekitar 3.500 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Klungkung, I Ketut Sujana, menyatakan saat ini hanya ada 1 dapur yang melayani wilayah Selat, Tegak, dan Selisihan. 

Ia berharap program ini segera diperluas ke desa lainnya agar dapat menjangkau seluruh 3.500 siswa yang menjadi target awal.

Harga makanan serta menu yang disediakan berasal dari pusat tanpa intervensi daerah.

Program ini juga bertujuan meningkatkan ekonomi lokal dengan memberdayakan masyarakat setempat dalam penyediaan bahan makanan dan tenaga dapur. 

Diketahui, sebanyak 39.660 siswa di Klungkung, dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/K, hingga SDLB, akan menerima manfaat dari program MBG ini. 

Sementara itu, program MBG di Kabupaten Jembrana mulai dilaksanakan di Kecamatan Pekutatan, Senin 17 Februari 2025.

Total sebanyak 983 siswa yang jadi penerima manfaat tersebar di 8 sekolah di wilayah tersebut. 

Dengan demikian, saat ini program MBG ini sudah dilaksanakan di 2 kecamatan.

Menurut data yang dihimpun Tribun Bali, penerima manfaat program ini adalah dari jenjang TK, SD hingga SMP.

Rinciannya, sebanyak 3 TK dengan total 111 siswa, 4 SDN dengan jumlah 437 siswa dan 1 SMP dengan total penerima sebanyak 435 siswa.

“Hari ini (kemarin) mulai (MBG) untuk di kecamatan Pekutatan,” kata Kepala Disdikpora Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra kemarin. 

Dia melanjutkan, secara umum total jumlah siswa penerima manfaat program MBG ini sebanyak 983 orang. 

Jumlahnya tersebar di 8 sekolah jenjang berbeda, mulai dari TK, SD hingga SMP.

“Tersebar di sejumlah sekolah. Mulai dari TK hingga SMP,” sebutnya. 

Disinggung mengenai dapur umum yang sudah tersedia di Jembrana, Anom menyebutkan untuk sementara ini baru terlaksana 2 unit dapur dari kebutuhan total sekitar 20 dapur. 

Dari dua dapur ini, total yang terlayani menjadi 4.446 siswa. 

Di Kecamatan Negara tercatat sebanyak 3.463 siswa dan Pekutatan sebanyak 983 siswa.

“Khusus untuk yang Pekutatan, pihak penyelenggara kapasitas dapur umum saat ini masih perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penerima manfaat di wilayah. Seiring berjalannya waktu nanti bertahap,” tandasnya. 

Untuk diketahui, dari 2 kecamatan tersebut ada sekitar 27 sekolah tersebar di Kecamatan Negara dan Pekutatan yang terlayani program MBG ini.