Rebutan Kursi, Caleg Partai Golkar di Sulut Saling Sikut

Rebutan Kursi, Caleg Partai Golkar di Sulut Saling Sikut

Guetilang.com, Bitung - Diduga ada praktek manipulasi suara di internal Partai terjadi di Kota Bitung. Tidak tanggung - tanggung korbannya adalah Ketua Golkar Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), yang merupakan Caleg DPR RI, dan Ketua Partai Golkar Kota Bitung yang juga sebagai Caleg DPRD Provinsi Dapil Bitung - Minut.

Anehnya, terjadi perubahan data tersebut hanya kepada sesama Caleg DPRD Provinsi dan Caleg DPR RI Partai Golkar saja.

Hal ini terbukti disalah satu kecamatan di Kota Bitung, yakni Kecamatan Madidir. Dimana, Ketua Partai Golkar Kota Bitung, Priscilla Cindy Wurangian sangat dirugikan karena hasil suaranya hilang dikisaran seribu tiga ratusan lebih dan justru berpindah kepada Caleg Golkar lainnya yakni Reynal Tuwaidan. 

Tak hanya itu, hal yang sama dengan angka yang belum bisa dipastikan terjadi juga pada Caleg DPR RI nomor urut 1 Christiany Eugenia Paruntu (CEP) dan Caleg omor urut 2 Jerry Sambuaga.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Organisasi Bantuan Hukum (OBH) Yayasan Cahaya Mercusuar Indonesia (YCMI), dan juga sebagai Ketua Pusat Bantuan Hukum Perhimpunan Advokat Indonesia - Manado (PBH PERADI MANADO), D Novian Baeruma, S.H kepada media ini mengaku ikut prihatin. Dirinya mengatakan, sangat menyesali adanya praktek yang jelas  mencederai Demokrasi dan sangat memalukan terjadi.

"Saksi-saksi akan mempertanyakan dan akan mengajukan keberatan tentang adanya perubahan data tersebut. Jika terbukti ada perbedaan, maka pihak penyelenggara harus memeriksa semua TPS, kalau ada kekeliruan segera dilakukan perbaikan dalam pleno kota, dan jika terbukti ada pelanggaran, maka harus diproses sesuai aturan hukum yang ada," jelasnya.

Sementara itu Wakil Ketua II Partai Golkar Bitung, Petrus Rumbajan menjelaskan, dari hasil pencocokan di Media Center Partai Golkar tekait data C Hasil di tiap TPS khususnya di Kecamatan Madidir dengan D Hasil di Pleno kecamatan mengalami perbedaan angka.

"Perbedaan tersebut terjadi dalam internal Partai Golkar saja, yakni untuk Caleg DPRD Provinsi nomor urut 1 Priscilla Cindy Wurangian, dan Caleg nomor urut 5 Reynal Tuwaidan. Sedangkan untuk DPR RI terjadi perbedaan pada Caleg nomor urut 1 Christiany Eugenia Paruntu dan Caleg omor urut 2 Jerry Sambuaga," jelas Tole sapaan akrab Rumbajan.

Lanjut Tole mengatakan, kemungkinan besar hal ini terjadi secara masif dan terstruktur di hampir semua kecamatan. "Dicurigai ada kerjasama oknum penyelenggara "Nakal" di tingkat kecamatan," katanya.

Terpisah, Ketua Golkar Provinsi Sulawesi Utara, Christiany Eugenia Paruntu ikut memberikan komentar terkait persoalan ini. Dia menyampaikan, berdasarkan Pleno Rekap KPU Bitung setelah dilakukan penyandingan, maka diperolehlah hasil Caleg DPR RI nomor urut 1 (CEP), dari 998 menjadi 1.411 suara dan Caleg nomor urut 2( Jerry Sambuaga) dari 1.412 menjadi 1.000 suara. Nantinya perubahan ini akan dimasukkan dalam rekapitulasi perolehan suara KPU tingkat Kota Bitung, (Kecamatan Madidir).

"Ada laporan terkait dugaan salah satu caleg Provinsi Dapil Bitung - Minut yang mencoba melobi saksi kecamatan di Kabupaten Minut dan Kota Bitung untuk menambah suara caleg tertentu. 

Saya hanya mengingatkan bahwa stop bermain nakal. Karen kami memiliki data yang lengkap, termasuk rekam jejak caleg tersebut," ujar CEP dengan tegas melalui pesan singkat whatsapp nya.

CEP juga mengatakan, untuk Ibu Cindy pergerakan suaranya mencapai hampir 2000an keatas apa itu bukan pelanggaran Pileg? Apa itu Hoax? Ini fakta.

"Kita akan tetap awasi terus, saya mintakan agar KPU dan Bawaslu Bitung segera tindak lanjuti temuan yang ada sesuai mekanisme aturan," kata masih lewat pesan singkat whatsapp.

Atas kejadian ini, Dens yang juga tercatat sebagai Caleg DPRD Kota Bitung Dapil Madidir - Girian lewat Partai Golkar tersebut, memberi warning keras kepada penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU dan Bawaslu untuk seriusi keberatan ini.

"KPU dan Bawaslu harus memperhatikan temuan ini dan siapa yang terlibat harus diproses sesuai ketentuan yang berlaku" pungkasnya. (ZKL)