Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak

Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak
DSMN dan Rev. Donald K. Triplett
Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak
Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak
Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak
Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak
Penutupan KPAI 2024 dengan Semangat Pembaruan dan Disiplin Anak

Hari terakhir Konferensi Pelayanan Anak Indonesia (KPAI) 2024 di Hotel Haris, Surabaya, Jumat (04/10/2024) berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari para peserta. Rangkaian penutupan acara dimulai pukul 08.00 WIB dengan Pleno ke-6 yang dibawakan oleh David Leong, yang membahas tentang "Mandat Pemuridan Keluarga" .

Setelah pleno, para peserta menikmati coffe break

Upacara Penutupan : Penuh Keceriaan dan Doa Bersama

Acara penutupan dimeriahkan dengan sebuah fragmen dan panggung boneka oleh Toninardi dan Tim

Ps Alexander Nunuhitu, Wakil Ketua BPP, memberikan Berbagai penutup dengan pesan yang kuat kepada para peserta. “Para guru yang ada saat ini harus siap meninggalkan cara-cara yang lama, metode yang lama, kreativitas yang lama digantikan dengan cara yang baru, metode baru, dan kreativitas baru,” katanya. Ia berharap setiap peserta dapat menerapkan semua ilmu dan inspirasi yang telah mereka peroleh selama KPAI di tempat pelayanan

Pesan dan Harapan dari Ps Meilan Pioh dan Ps Elia Bentoto

Dalam sesi wawancara, Ps Meilan Pioh, Direktur DSMN, mengungkapkan bahwa KPAI 2024 merupakan era kebangkitan baru setelah pandemi. “Meskipun segala sesuatunya mahal, antusiasme dan komitmen dari guru-guru sekolah minggu sangat besar. Mereka berkorban waktu, uang, dan banyak hal lain untuk hadir, dan Tuhan menyediakannya,” kata Meilan. Ia juga mengumumkan bahwa KPAI berikutnya akan dilaksanakan pada tahun 2027, sambil mendorong para gembala sidang untuk mengutus orang-orang terbaik mereka.

Sementara itu, Ps Elia Bentoto, Ketua BPD 1 Jatim GSJA, berpesan kepada peserta bahwa KPAI harus pulang dengan membawa pengetahuan dan karakter baru untuk mengembangkan pelayanan anak, sehingga anak-anak bisa menjadi generasi luar biasa di hadapan Tuhan

Antusiasme Panitia dan Peserta

Kak Chika dari Bali, salah satu panitia KPAI, merasa sangat terberkati dengan jalannya acara. “Dari persiapannya luar biasa singkat, tapi semua dalam kehendak Tuhan. Semuanya sangat maju dan menyenangkan,” katanya.

Prisella dan Tania, dua anak sekolah minggu GSJA Eben Haezer yang terlibat dalam pelayanan pujian, juga berbagi pengalaman mereka. Prisella mengaku meski lelah, ia merasa sangat senang melayani di KPAI, sementara Tania merasa terberkati melihat banyak orang yang begitu antusias dalam memuji Tuhan. Kedua anak ini sepakat bahwa jika diberi kesempatan lagi, mereka siap melayani

Peserta: Dari Inspirasi hingga Tekad untuk Menerapkan Ilmu

Beberapa peserta juga mengungkapkan kesan mereka terhadap KPAI 2024. Kak Kristin dari GSJA Air Hidup, Surabaya, merasa mendapatkan banyak ilmu baru untuk diaplikasikan dalam pelayanannya. Ketua DSMD Papua Barat menambahkan bahwa dari setiap sesi pleno dan lokakarya ada banyak hal-hal baru yang didapatkan, ia berkomitmen untuk menjadi pelaku firman dan tidak hanya menjadi pendengar. Peserta lain seperti Kak Tabita Tumira dari Kalimantan Tengah dan Kak Irene dari Kalimantan Timur merasa sangat tertarik dan terinspirasi untuk membawa semangat pelayanan yang lebih besar ke daerah mereka.

Kak Mijah, Ketua DSMD Maluku Utara, menyimpulkan pengalamannya dengan penuh semangat, “Sangat luar biasa, pembicara-pembicaranya sangat luar biasa. Kami akan membagikan semua yang kami dapatkan di sini agar Maluku Utara dapat dimenangkan bagi Tuhan”

Penutup KPAI 2024: Pembaruan dan Harapan untuk Masa Depan

Penutupan KPAI 2024 menandai berakhirnya sebuah konferensi yang penuh inspirasi dan pembaruan bagi para pelayan anak di seluruh Indonesia. Peserta pulang dengan semangat baru dan tekad untuk mengimplementasikan pembelajaran dan pengalaman mereka dalam pelayanan masing-masing. KPAI 2027 telah ditetapkan sebagai kesempatan berikutnya untuk kembali memperbaharui komitmen dan semangat dalam mendidik generasi penerus gereja. (Agus Sugiarta)