Kepala BNPT Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel: Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Alami Gangguan Jiwa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel mengatakan, pelaku penembakan di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat di Menteng, Jakarta Pusat, mengalami gangguan jiwa.
"Jasadnya sudah diotopsi. Jadi bapak Mustopa ini punya riwayat kelainan jiwa, kemudian dia merasa mendapatkan wahyu menjadi wakil dari rasullulah untuk menyampaikan kepada ketua MUI," jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Rycko Amelza Dahniel saat memberikan keterangan pers di acara sumpah dan ikrar NKRI yang diikuti 24 warga binaan atau napi teroris Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Khusus Klas II B Sentul, di Komplek BNPT Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu, 3 Mei 2023.
Rycko memaparkan, sejak Juli tahun lalu, M sudah bersurat melalui ketua MUI untuk menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan wahyu. Bahkan jauh sebelumnya, atau pada 2016 di Lampung, M juga sempat melakukan hal yang sama kepada DPRD Lampung.
Namun pada saat itu tidak diterima sehingga dia melakukan perusakan dengan melempar kaca. Dia pun diganjar hukuman 2 bulan penjara.
"Jadi sudah lama sekali dia menyampaikan seperti itu. Betul-betul, kalau menurut kami berdasarkan dokumen-dokumen yang ada yang bersangkutan sepertinya ada gangguan kejiwaan dan mendapatkan wahyu. Pelaku tidak bisa dimintai keterangan karena pelakunya sudah meninggal," pungkas Kepala BNPT
Masih analisis dari BNPT, Rycko menyebutkan, yang bersangkutan tidak masuk jaringan teroris mana pun.
Peristiwa penembakan itu sendiri terjadi pada Selasa (2/5) sekitar pukul 11.24 WIB. Sebelumnya pelaku masuk ke gedung MUI tapi ditahan oleh pengamanan dalam (pamdal). Pada saat itulah terjadi penembakan dengan menggunakan semjata airsoft gun.