Stop Bullying Dan Cegah Radikalisme Anak, Polda Jabar Bentuk Satgas Khusus Di Sekolah
Guetilang.com, Kota Bandung - Polda Jawa Barat menaruh perhatian serius terhadap ancaman perekrutan anak oleh kelompok terorisme. Berdasarkan temuan Densus 88, sebanyak 110 anak di Indonesia teridentifikasi terpapar jaringan terorisme, dengan Jawa Barat menempati posisi tertinggi dalam kasus radikalisme anak melalui dunia digital.Sabtu (13/12/2025).
Kapolda Jabar Irjen Pol. Rudi Setiawan melalui Kabid Humas Kombes Pol. Hendra Rochmawan menegaskan bahwa pola perekrutan kini bergeser dan semakin masif melalui media sosial.
"Generasi Z menjadi sasaran utama karena tingginya intensitas penggunaan gadget," ujar Kombes Hendra.
"Faktor lingkungan, pendidikan, ekonomi, hingga ketatnya persaingan kerja turut membuat anak-anak dan remaja lebih rentan dipengaruhi paham radikal, kondisi tersebut dimanfaatkan kelompok tertentu dengan berbagai pendekatan yang dianggap mudah menjangkau target," lanjutnya.
Sebagai langkah pencegahan, Polda Jabar menggandeng pemangku kepentingan, Da’i Kamtibmas, serta merancang pembentukan satuan tugas khusus di sekolah. Satgas ini akan melibatkan siswa melalui PKS, OSIS, dan organisasi sekolah untuk edukasi serta deteksi dini, khususnya terhadap praktik perundungan. Langkah ini diharapkan mampu menekan dampak bullying yang berpotensi memicu kekerasan dan mencegah anak terjerumus dalam paham radikalisme sejak dini.(DB)