Ribuan Koperasi Merah Putih Sudah Berdiri di Sulut

Guetilang.com, Manado – Program Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 mulai menunjukkan hasil nyata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Berdasarkan data Dinas Koperasi Sulut, hingga awal Oktober 2025 tercatat 1.839 koperasi telah terbentuk di seluruh kabupaten dan kota, meski sebagian masih menunggu penyelesaian badan hukum.

Analis Kebijakan Muda Dinas Koperasi Sulut, Mirko Kambei, mengatakan bahwa perkembangan ini merupakan kemajuan signifikan sejak sosialisasi dimulai awal tahun.

“Ada 1.839 Koperasi Merah Putih terbentuk, hanya enam yang belum tuntas badan hukumnya,” ujarnya di Manado, Senin (6/10/2025).

Program Koperasi Merah Putih menjadi bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dalam memperkuat ekonomi rakyat berbasis desa dan kelurahan. Kebijakan ini juga diperkuat oleh Peraturan Menteri Desa Nomor 10 Tahun 2025 yang mengatur dukungan dan persetujuan kepala desa terhadap pembiayaan koperasi di tingkat lokal.

Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi Sulut, Clara Polli, menegaskan bahwa kehadiran koperasi ini ditujukan untuk memutus rantai ketergantungan masyarakat desa pada tengkulak dan memperkuat ekonomi mandiri berbasis komunitas.“Kebutuhan masyarakat desa bisa dipenuhi dari desa sendiri, tidak lagi tergantung pada tengkulak,” jelas Clara.

Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan besar dalam hal pengawasan dan tata kelola koperasi.“Kalau pengurus tidak siap dan tidak transparan, potensi masalah pasti ada,” tambahnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Koperasi Sulut telah menyiapkan program pendampingan dan pelatihan manajemen koperasi bagi pengurus agar lebih profesional dalam mengelola dana dan laporan keuangan.

Perkembangan Koperasi di 9 Kabupaten/Kota Sulut

Berdasarkan data monitoring 2025, program Koperasi Merah Putih telah menjangkau seluruh kabupaten di Sulawesi Utara dengan capaian sebagai berikut:

Secara keseluruhan, lebih dari 1.400 desa dan kelurahan di Sulut telah tersosialisasi dan mulai menjalankan koperasi di tingkat komunitas. Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya transformasi ekonomi kerakyatan berbasis digital dan kolaboratif.“Koperasi Merah Putih bukan sekadar wadah ekonomi, tapi gerakan sosial untuk kemandirian desa,” ujar Mirko menutup wawancara.