Kepala BNPT Rycko: Dai dan Daiyah Mempunyai Peran Penting Dalam Upaya Pencegahan Ideologi Kekerasan Radikalisme Terorisme
"Peran Dai sangat sentral, penting dan menjadi kunci dalam program kontra radikalisme dan deradikalisasi dalam upaya pencegahan ideologi kekerasan radikalisme terorisme," jelas Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si., dalam Acara Sarasehan Bersama Dai & Daiyah di Bandung, Rabu, 24 Mei 2023.
BNPT tidak henti-hentinya menghimpun seluruh komponen bangsa termasuk di dalamnya para Dai dan Daiyah Jawa Barat untuk bekerjasama menguatkan kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari ancaman ideologi kekerasan.
Menurut Kepala BNPT, peran Dai dan Daiyah tidak dapat disepelekan dalam menguatkan kesiapsiagaan dan ketahanan nasional dari ancaman ideologi kekerasan. Mereka justru punya peranan sangat penting dalam pencegahan ideologi kekerasan.
Rycko menjelaskan para Dai dan Daiyah dapat berperan langsung untuk merubah pemahaman dan mindset masyarakat yang telah terpapar radikalisme termasuk kepada mantan napiter dengan cara memberikan tausyiah sesuai dengan ajaran agama yang damai jauh dari ajaran kebencian.
"Dai dan Daiyah dapat merubah paham budaya kekerasan, meluruskan pemahaman dengan tausyiah kepada masyarakat," ujarnya.
Pentingnya peran Dai dan Daiyah juga terletak pada posisi mereka pada tatanan masyarakat yang lebih dipercaya dan dianggap orang suci dalam mengajarkan kebenaran agama.
"Dai dan Daiyah termasuk para orangtua, kyai, ajengan, ustaz, ustazah mereka dipercaya dan dianggap orang suci. Untuk itu ketika Dai dan Daiyah banyak yang terlibat dalam memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat, masyarakat yang terpapar ini bisa yakin dan mau merubah pemikiran dan sikap mereka," ungkapnya.
Senada dengan Kepala BNPT RI, Staf Khusus Menteri Agama Dr. H. M. Nuruzzaman, S.Ag., mengatakan Kemenag telah banyak melatih Dai dan Daiyah di seluruh Indonesia untuk lebih aktif dalam memberikan pencerahan agama yang menekankan semangat toleransi, menghargai perbedaan dan komitmen kebangsaan dalam rangka melawan ideologi kekerasan yang merongrong kedaulatan bangsa.
"Tantangan cukup serius yang dialami bangsa Indonesia yaitu berkembangnya ajaran agama yang berlebihan bahkan ekstrim dan bertolak belakang dengan esensi agama. Kemudian ada juga klaim kebenaran dengan tafsir agama, dia benar orang lain salah dan juga ada yang merongrong konsesus kebangsaan atas nama agama. Disini peran Dai dan Daiyah untuk aktif memberikan ajaran moderasi beragama dan komitmen kebangsaan," jelasnya.