IFBEX 2025 Resmi Dibuka, Kolaborasi Franchise dan Teknologi Digital Wujudkan Wirausaha Masa Depan
Surabaya, International Franchise and Business Exchange Expo (IFBEX) 2025 secara resmi dibuka hari Jumat, 28 November 2025, di Surabaya Convention Center (SCC), Pakuwon Mall Surabaya. Pameran terbesar se-Jawa Timur ini, yang menampilkan 113 brand dan menargetkan 35.000 pengunjung hingga 30 November 2025, menandai sebuah momen kolaborasi strategis untuk mendorong gelombang baru wirausaha Indonesia. Keberhasilan pembukaan ini dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan kunci, termasuk perwakilan pemerintah, asosiasi bisnis, dunia perbankan, dan akademisi.
Secara khusus, Ir. Soegiharto Santoso, SH. (Hoky), Ketua Umum APKOMINDO dan APTIKNAS, hadir langsung dari Jakarta untuk memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan IFBEX 2025. Kehadiran pimpinan asosiasi TIK tertua dan paling berpengalaman di Indonesia ini menegaskan pentingnya sinergi antara dunia waralaba dengan transformasi digital.
Dalam konfirmasinya di lokasi acara, Hoky menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya pameran yang dinilainya sangat potensial ini.

"Saya secara pribadi dan atas nama pengurus pusat APKOMINDO dan APTIKNAS, memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah menghadirkan IFBEX 2025 di Surabaya. Keberhasilan mengisi 100% booth dan menghadirkan ribuan calon investor adalah bukti nyata antusiasme masyarakat," ujar Hoky.
Lebih lanjut, Hoky menekankan bahwa kolaborasi semacam ini sangat dibutuhkan. "Saya melihat potensi kegiatan IFBEX 2025 ini sangat bagus dan masa depannya cerah. Untuk itu, dukungan dari semua pihak mutlak diperlukan. Kami dari APTIKNAS dan APKOMINDO siap menjadi bagian dari ekosistem ini," tambahnya.

Ia juga secara khusus menyampaikan penghargaannya kepada Kementerian Perdagangan RI dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang hadir dan memberikan dukungan kebijakan yang kondusif. "Terima kasih kepada Kementerian Perdagangan dan semua pejabat Provinsi Jatim dan Ketua Umum KADIN Jawa Timur yang telah hadir dan mendorong terciptanya iklim usaha yang positif. Apresiasi juga kami sampaikan kepada semua sponsor, termasuk BRI dan Pertamina, serta perwakilan universitas yang telah terlibat aktif. Sinergi segitiga antara pemerintah, swasta, dan akademisi inilah yang akan mempercepat lahirnya wirausaha-wirausaha tangguh," pungkas Hoky.
Sebagai representasi asosiasi yang membawa lebih dari 2.000 perusahaan TIK, Hoky melihat IFBEX sebagai platform yang tepat untuk menyuntikkan semangat kewirausahaan berbasis digital. "Franchise adalah pintu masuk yang sempurna, tetapi penguasaan teknologi digital seperti digital marketing, CRM, dan analitik data adalah 'senjata' yang akan membawa para wirausaha baru ini memenangkan persaingan. Inilah nilai lebih yang kami bawa," jelasnya.
Keberhasilan menjembatani dan mengenalkan IFBEX 2025 kepada berbagai pemangku kepentingan di Jawa Timur tidak lepas dari peran aktif jajaran pengurus daerah. Ageng Permadi, Ketua DPD APKOMINDO Jawa Timur sekaligus Ketua DPD APTIKNAS Jawa Timur, bersama Supardjo (Akang), Bendahara DPD APKOMINDO Jatim sekaligus Bendahara DPD APTIKNAS Jatim, hadir dan berperan penting dalam memastikan dukungan lokal yang solid untuk acara ini.

Bersama timnya, Ageng Permadi aktif menjembatani komunikasi dan memperkenalkan IFBEX 2025 kepada berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, asosiasi terkait, dan pelaku usaha di Jawa Timur. Upaya proaktif ini berkontribusi signifikan dalam membangun ekosistem yang kondusif dan memastikan partisipasi yang luas dari komunitas bisnis lokal, sehingga memperkaya dan memperkuat jejaring IFBEX 2025 di tingkat regional.
Komitmen Pemerintah Dorong Kewirausahaan Nasional
Dukungan pemerintah terhadap gelaran IFBEX 2025 disampaikan langsung oleh Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI, Septo Soepriyatno. Dalam sambutannya, Septo menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan indeks kewirausahaan Indonesia menjadi minimal 10%.

“Kami berharap IFBEX 2025 menjadi pemicu bertumbuhnya wirausaha dalam negeri. Jawa Timur dengan daya beli masyarakatnya yang kuat adalah lokasi yang strategis,” ujar Septo.
Secara tegas, Septo juga mengingatkan kepada semua pelaku usaha dan exhibitor untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kepada seluruh peserta pameran, saya tekankan bahwa tidak boleh secara langsung menyebutkan sebagai bisnis Waralaba jika belum memenuhi persyaratan peraturan pemerintah, terutama kepemilikan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW). Jika belum memenuhi syarat, gunakanlah istilah lain seperti kemitraan atau peluang usaha,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia pun mengingatkan calon investor untuk selalu cermat, dengan memastikan aspek legalitas dan kelogisan sebuah bisnis sebelum memutuskan bermitra. “Pastikan legalitas usaha jelas dan proyeksi bisnisnya logis. Jangan mudah percaya dengan janji balik modal dalam waktu singkat yang tidak realistis,” tambah Septo.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Jatim, Mhd. Aftabuddin RZ, menyoroti peran strategis BUMN seperti Pertamina. Platform digital Pertamina Patra Niaga disebutnya dapat mempermudah calon investor menemukan lokasi usaha potensial di jaringan SPBU, yang telah terbukti sukses bagi banyak brand nasional.

Pandangan Strategis dari Ketua Umum HIKPI
Djoko Kurniawan, Ketua Umum HIKPI sekaligus CEO DK Consulting yang juga dikenal sebagai ahli franchise terkemuka di Indonesia, menegaskan peran IFBEX sebagai katalis untuk pengembangan usaha. "IFBEX hadir bukan hanya sebagai pameran, tetapi sebagai ekosistem bisnis yang lengkap. Kami di HIKPI, dengan lebih dari 3.000 anggota, konsisten mendorong pertumbuhan franchise yang sehat dan berkelanjutan. Event semacam ini merupakan wujud nyata dari misi kami untuk mendidik calon investor dan membimbing brand lokal agar siap bersaing secara nasional bahkan global," ujarnya.
Djoko juga menambahkan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk APTIKNAS dan APKOMINDO, membuka perspektif baru. "Sinergi antara franchise dan teknologi digital adalah masa depan. Ketika model bisnis franchise yang teruji bertemu dengan inovasi digital dari APTIKNAS, lahirlah peluang usaha yang lebih efisien, scalable, dan siap menghadapi tantangan zaman."
Ketua Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, dan Ketua Umum HIKPI, Djoko Kurniawan, sepakat bahwa penyelenggaraan IFBEX di Surabaya sangat tepat. Dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa dan daya beli yang terus menguat, Jawa Timur adalah pasar potensial bagi perkembangan model bisnis waralaba dan kemitraan.

CEO PT. Myevent Promosindo Asia, Ira Karen Wiraraharja, menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya pameran perdana ini. IFBEX 2025 tidak hanya menawarkan peluang bisnis, tetapi juga rangkaian aktivitas pendukung seperti Young Entrepreneur Competition, konsultasi bisnis, networking, serta beragam doorprize menarik yang didukung oleh sponsor utama, Bank BRI.
Dukungan dari seluruh pihak ini, mulai dari tingkat nasional hingga daerah, mencerminkan sebuah konsensus kolektif untuk bersama-sama membangun pondasi yang kokoh bagi masa depan kewirausahaan Indonesia yang lebih digital, berdaya saing, dan inklusif, dimulai dari Surabaya.
International Franchise and Business Exchange Expo (IFBEX) 2025 adalah pameran waralaba dan pertukaran bisnis terbesar di Jawa Timur yang bertujuan mempertemukan brand potensial dengan investor. Menghadirkan lebih dari 113 brand dari berbagai sektor, IFBEX didukung oleh Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Ekonomi Kreatif RI, HIKPI, Bank BRI, Pertamina, Universitas Ciputra, Kadin Jatim, APTIKNAS, APKOMINDO, CEO Indonesia dan berbagai institusi strategis lainnya. (Juenda)
Redaksi