Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ Resmi Buka Kuliah Umum dan Pelatihan Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa BNPT RI

Dekan Fakultas Ilmu Sosial UNJ Resmi Buka Kuliah Umum dan Pelatihan Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa BNPT RI

GUETILANG.COM, Jakarta, 28 September 2024 – Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Firdaus Wajdi, Ph.D, secara resmi membuka Kuliah Umum dalam acara Sosialisasi dan Pelatihan Jurnalistik yang merupakan bagian dari program Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa BNPT RI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jurnalistik mahasiswa sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan dan moderasi beragama.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Dr. Abdul Haris Fatgehipon, M.Si, serta Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) FIS UNJ, Dr. Sari Narulita, M.Si, yang juga bertindak sebagai moderator dalam sesi kuliah umum. Kehadiran para pimpinan fakultas menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari penguatan akademik dan nilai-nilai kebangsaan di kalangan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Randi Eki Putra, S.H, selaku perwakilan dari Koordinator Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa (JKM) Jakarta, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak UNJ atas dukungan dan fasilitasi yang telah diberikan sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan sukses. "Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Negeri Jakarta, terutama Fakultas Ilmu Sosial, yang telah mendukung penuh acara hari ini. Semoga sinergi ini terus berlanjut dalam menciptakan generasi jurnalis yang berintegritas dan berwawasan kebangsaan," ujar Randi.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber penting dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), di antaranya Budi Hartawan, M. Hum, Analis Pusat Media Damai BNPT, yang berbagi pengalaman tentang strategi media dalam pencegahan radikalisme. Selain itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial UNJ, Prof. Dr. Achmad Husen, M.Pd, menyampaikan materi mengenai Moderasi Beragama, yang menekankan pentingnya sikap moderat dalam menghadapi keberagaman di Indonesia.

Salah satu sesi yang paling ditunggu adalah pelatihan jurnalistik yang dibawakan oleh tokoh jurnalis dan konsultan media, Syafrudin Budiman, S.I.P, yang lebih dikenal dengan nama GusDin. Dalam materinya, GusDin memberikan dasar-dasar jurnalistik, mulai dari teknik penulisan berita hingga etika jurnalis dalam menjalankan profesinya. "Jurnalistik adalah alat yang sangat kuat untuk membentuk opini publik, oleh karena itu penting bagi seorang jurnalis untuk selalu berpegang pada kebenaran dan etika," kata GusDin.

Dengan antusiasme yang tinggi dari para mahasiswa, acara ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi terciptanya generasi jurnalis yang tidak hanya kompeten dalam bidangnya, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang kebangsaan dan nilai-nilai toleransi.

Acara ini juga menandai dimulainya Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa yang diharapkan dapat melahirkan karya-karya jurnalistik berkualitas dari mahasiswa di seluruh Indonesia. Kompetisi ini merupakan bagian dari kerjasama BNPT, KPTIK dan kampus-kampus di seluruh Indonesia dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme melalui media yang bertanggung jawab.

Dengan adanya kolaborasi antara akademisi dan praktisi, diharapkan kegiatan seperti ini mampu membentuk mahasiswa yang tidak hanya memiliki keahlian jurnalistik, tetapi juga memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, sehingga dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.