Bonus Demografi Berperan dalam Ketahanan Sosial Budaya

Bonus Demografi Berperan dalam Ketahanan Sosial Budaya
Perencanaan dalam bonus demografi sangat dibutuhkan karena bonus demografi sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara

Guetilang.com, Jakarta - Pemerintah berupaya melindungi tenaga kerja yang bekerja sebagai pekerja migran (mulai dari proses rekrutmen sampai penempatan kerja), dan secara beriringan pemerintah juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dengan memberikan kesempatan dan pendidikan/latihan kerja sesuai yang dibutuhkan dunia bisnis/usaha.

“Pada tahun 2030 nanti, Indonesia akan berada pada puncak periode bonus demografi. Hal ini membutuhkan perencanaan matang dan terukur di sejumlah sektor agar manfaatnya dapat benar-benar dirasakan,” kata Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol. Drs. R. Z. Panca Putra S., M.Si. saat membuka Focus Group Discussion Optimalisasi Angkatan Kerja guna Pemanfaatan Bonus Demografi dalam rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya di Ruang Kresna, Gedung Astagatra, Lemhannas RI, Kamis (28/03/2024).

Perencanaan dalam bonus demografi sangat dibutuhkan karena bonus demografi sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Bonus demografi akan berdampak pada angkatan kerja, yakni dengan meningkatnya jumlah orang usia produktif, negara memiliki potensi untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, usaha, bisnis dan industri, yang pada gilirannya dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Angkatan kerja memainkan peran penting dalam memperkuat identitas budaya dan keberagaman masyarakat, khususnya memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di antara anggota masyarakat yang merupakan aspek penting dari ketahanan sosial budaya.

“Angkatan kerja yang terlatih dapat menjadi penjaga dan penggerak kebudayaan lokal dan nasional. Dengan demikian, angkatan kerja yang kuat berperan penting dalam memanfaatkan bonus demografi untuk memperkuat ketahanan sosial budaya,” ujar Sekretaris Utama Lemhannas RI.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas RI Maliki, S.T., M.S.I.E., Ph.D. menegaskan bahwa kontribusi bonus demografi harus ditingkatkan dan periodenya dapat diperpanjang. Untuk meningkatkan kontribusi dan memperpanjang periode bonus demografi, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan produktivitas tenaga kerja, perpanjangan masa bekerja, dan mengoptimalkan pengelolaan dana investasi.

“Bonus demografi tidak akan menjadi bonus kalau pendudukannya kualitasnya belum mumpuni. Produktivitas tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 18% jika dibandingkan dari Amerika Serikat. Produktivitas per tenaga kerja Indonesia berada di bawah rata-rata ASEAN serta menempati posisi 11 dari 20 negara anggota APO. Angkatan kerja sebagian besar masih berkeahlian rendah dan berpendidikan SMP ke bawah sehingga banyak bekerja pada sektor informal dengan produktivitas rendah. “Kalau kita bisa investasi ke manusia sekarang, pasti akan lebih baik,” ujar Maliki, S.T., M.S.I.E., Ph.D.

sumber: lemhannas.go.id, editor: tim redaksi