Bengkulu Digoyang 13 Kali Gempa Susulan, BMKG : Trend Gempa Susulan Mulai Menurun

Bengkulu Digoyang 13 Kali Gempa Susulan, BMKG : Trend Gempa Susulan Mulai Menurun

BENGKULU - Paska gempa tektonik dengan Magnitudo (M=) 6,8 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Jumat (18/11/2022), pukul 20.37.06 WIB, wilayah Provinsi Bengkulu, terjadi sebanyak 13 kali gempa susulan. 

Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas 13 gempa bumi susulan (aftershock) dengan Magnitudo terbesar M5,6. Di mana gempa tersebut tercatat hingga Sabtu (19/11/2022), pukul 01.36 WIB

Gempa susulan itu berpusat ditiga daerah di Bengkulu. Seperti, Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko dan Kabupaten Seluma. Dengan Magnitudo (M=) 2,9 hingga M=5,6. 

Untuk gempa susulan pertama dengan M=4.7, terjadi pada pukul 20:59:08 WIB, berlokasi 4.51 LS - 100.72 BT, atau berjarak 195 km Barat Laut, Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 57 Km.

Gempa susulan kedua, bermagnitudo (M=) 5.6, pada pukul 21:07:00 WIB, berlokasi 4.59 LS, 100.50 BT atau berjarak 213 km, Barat Laut, Pulau Enggano, pada kedalaman 10 Km.

Lalu, gempa susulan ketiga terjadi dengan M=4.4, pada pukul 21:18:07 WIB, berlokasi 4.33 LS - 100.65 BT atau berjarak 198 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 10 Km.

Gempa keempat , bermagnitudo 4.3, pukul 21:24:28 WIB, berlokasi 4.44 LS - 100.68 BT atau berjarak 202 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan kedalaman 10 Km.

Gempa susulan kelima bermagnitudo, 4.4, pada pukul 21:29:09 WIB, berlokasi di 4.61 LS - 100.23 BT atau berjarak 240 km Barat Laut, Pulau Enggano, pada kedalaman 45 Km.

Selanjutnya, gempa susulan keenam, M=4.1, pukul 21:37:46 WIB, berlokasi 4.43 LS - 100.68 BT atau berjarak 201 km Barat Daya, Kabupaten Bengkulu Utara, pada kedalaman 37 Km.

Gempa susulan ketujuh, dengan M=3.9, terjadi pada pukul 22:13:36 WIB, berlokasi di 4.65 LS - 100.75 BT atau 185 km Barat Laut, Pulau Enggano,  Kabupaten Bengkulu Utara, kedalaman 13 Km.

Kemudian, gempa susulan kedelapan, M=4,1, pada pukul 22:26:07 WIB, berlokasi 4.67 LS - 100.83 BT atau berjarak 176 Barat Laut, Pualu Enggano, dengan kedalaman 15 Km.

Gempa kesembilan, M=4.1, pada pukul 23:22:55 WIB, berlokasi di 4.71 LS - 100.77 BT atau180 km Barat Laut, Pulau Enggano,  pada kedalaman 53 Km.

Gempa susulan kesepuluh, dengan Magnitudo (M=)4.5, Sabtu (19/11/2022), pada pukul 00:37:56 WIB, berlokasi di 3.56 LS - 101.15 BT atau 109 Km Tenggara, Kabupaten Mukomuko, dengan kedalaman 10 Km.

Gempa kesebelas, pada pukul 0:49:21 WIB, berlokasi di 

-5.38 LS- 101.29 BT,  kedalaman 9 Km, dengan M=3.6, berjarak 108 Km Barat Daya, Pulau Enggano.

Gempa susulan keduabelas, pada pukul 0:52:01 WIB, berlokasi di -4.3 LS - 102.15 BT, pada kedalaman 9 Km, M= 2,9, berjarak 53 Km Barat Daya, Kabupaten Seluma.

Gempa ketigabelas, pada Sabtu (19/11/2022), pukul 01:36:55 WIB, berlokasi di  -4.83 LS - 100.89 BT, pada kedalaman 59 Km, dengan M=3.5, berjarak 163 Km Barat Laut, Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara. 

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kepahiang, Provinsi Bengkulu, Anton Sugiharto mengatakan, paska gempa M=6,8 di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, sudah terjadi 13 kali gempa susulan. 

Di mana pada Jumat 18 November 2022 l, terjadi 9 kali gempa susulan, dan 4 kali gempa susulan pada Sabtu (19/12022). Gempa susulan itu dengan M=2,9 hingga M=5,6. 

"Untuk gempa susulan terus kami monitoring. Jika kami lihat trendnya, gempa susulan mulai menurun kekuatanya. Wilayah Bengkulu zona subduksi dan sesar-sesarnya sangat aktif," kata Anton, Sabtu (19/11/2022), saat dikonfirmasi.

Penyebab gempa bumi di Pulau Enggano, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, jelas Anton, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelas Anton. 

Kepada masyarakat, imbau Anton, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Lalu, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkas Anton.