Percepatan Imunisasi dan Turunnya Angka Stunting

Percepatan Imunisasi dan Turunnya Angka Stunting

Guetilang.com - Upaya percepatan imunisasi dasar dan pencegahan stunting di Kalimantan Barat terus menunjukkan hasil positif. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, cakupan imunisasi dasar lengkap anak meningkat signifikan selama semester pertama tahun 2025. Sementara itu, angka stunting mengalami penurunan yang cukup menggembirakan dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, menyampaikan bahwa hingga Juni 2025, cakupan imunisasi dasar sudah mencapai lebih dari 87 persen dari total target anak usia 0–5 tahun. Hal ini merupakan bagian dari kampanye nasional yang dicanangkan Kementerian Kesehatan melalui Program Imunisasi Berdampak Strategis yang mulai digencarkan sejak awal tahun.

"Kita berhasil menjangkau daerah-daerah terpencil melalui posyandu keliling, kerja sama lintas sektor, dan pemanfaatan data by name by address agar tidak ada anak yang terlewatkan," ujar Hariani.

Sementara itu, angka stunting di Kalimantan Barat yang sebelumnya berada di angka 26,8 persen (2023), turun menjadi sekitar 22,3 persen per pertengahan 2025, menurut data sementara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar. Penurunan ini didorong oleh kolaborasi antara pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta.

Salah satu bentuk nyata kolaborasi tersebut adalah program bakti sosial Harganas (Hari Keluarga Nasional) 2025 di Kabupaten Landak dan Melawi, yang menggandeng perusahaan swasta seperti PT Wellgrow Synergy. Dalam kegiatan ini, dilakukan pemeriksaan gizi anak, pembagian makanan tambahan, penyuluhan kesehatan keluarga, serta pembangunan sarana air bersih dan MCK untuk desa tertinggal.

"Kami percaya, memperbaiki kualitas hidup keluarga dari sisi gizi, air bersih, dan sanitasi akan sangat berpengaruh terhadap penurunan stunting. Dan hasilnya sudah mulai terlihat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Hery Lazuardi.

Kementerian Kesehatan RI menyambut positif capaian Kalbar dan mendorong provinsi lain untuk meniru model intervensi lokal yang adaptif. Tantangan yang masih dihadapi ke depan adalah menjaga keberlanjutan program, meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya imunisasi dan gizi seimbang, serta memperbaiki akses layanan kesehatan di daerah perbatasan dan pedalaman.

Dengan sinergi antara berbagai pihak dan pendekatan berbasis komunitas, Kalimantan Barat menunjukkan bahwa percepatan imunisasi dan penurunan angka stunting bukan hal mustahil. Pemerintah daerah berharap capaian ini menjadi pijakan menuju generasi Kalbar yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.