Tradisi Malam Salapan Likur, Menutup Tarawih Ramadan Dengan Nasi Kuning

Tradisi Malam Salapan Likur, Menutup Tarawih Ramadan Dengan Nasi Kuning
Tradisi Pembagian nasi kuning kepada jamaah tarawih di Mesjid Kampung adat Kasepuhan Sirnaresmi.(Foto: Hms Desa Sirnaresmi)
Tradisi Malam Salapan Likur, Menutup Tarawih Ramadan Dengan Nasi Kuning
Tradisi Malam Salapan Likur, Menutup Tarawih Ramadan Dengan Nasi Kuning
Tradisi Malam Salapan Likur, Menutup Tarawih Ramadan Dengan Nasi Kuning

Guetilang.com,Sukabumi -Umat muslim di Sukabumi dan beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi unik untuk mengakhiri rangkaian ibadah sholat tarawih di bulan Ramadhan, di Kasepuhan Sinaresmi ada tradisi unik yaitu tradisi malam Salapan Likur, Senin (08/04/2024).

Salapan Likur bermakna malam ke dua puluh sembilan. Tradisi ini dirayakan pada malam terakhir sholat tarawih, biasanya pada tanggal 28 Ramadan.

Kepala Dusun Sirnaresmi Aepudin saat ditemui awak media menjelaskan, Malam Salapan Likur identik dengan hidangan nasi kuning atau nasi uduk. Nasi kuning dipilih karena melambangkan rasa syukur dan kebahagiaan atas selesainya ibadah sholat tarawih selama bulan Ramadhan.

"Malam Salapan Likur selalu menjadi momen yang dinanti apalagi sama anak-anak karena setelah shalat tarawih akan mendapatkan hidangan"ujar Kadus Aepudin.

Tradisi Salapan Likur menjadi penutup yang manis untuk ibadah sholat tarawih selama bulan Ramadhan.  Semoga momen ini dapat mempererat hubungan antar warga dan membawa sukacita menjelang Hari Raya Lebaran.