Gurihnya Emping Malinjo Pesawaran
Emping melinjo merupakan kuliner khas Desa Banjaran, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran. Selain rasanya yang gurih, juga menambah selera makan sebagai pengganti kerupuk. Pengolahan Emping Melinjo menggunakan cara tradisional sehingga membuat cita rasa emping sangat nikmat dan membuat ketagihan.
Kuliner Emping Melinjo Sudah tidak Asing lagi bagi Masyarakat Desa Banjaran, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Pengolahan Emping melinjo ini sudah menjadi pekerjaan turun temurun, dengan menggunakan alat tradisional yaitu palu , alas (kayu), pasir (untuk mengsangrai) dan kayu bakar. Sehingga menghasilkan rasa yang nikmat dan menambah selera makan.
Pengolahan Emping melinjo ini diproses dengan cara buah melinjo di sangrai terlebih dahulu, kemudian di tumbuk dengan palu untuk di jadikan emping hingga berbentuk bulat-bulan ukuran sesuai selera. Selanjutnya di jemur hingga kering dan setelah itu di goreng. Emping melinjo dapat sajikan sebagai teman makan maupun cemilan. Dengan rasa original maupun di beri bumbu dengan berbagai rasa, sesuai selera masing-masing. Kuliner ini juga dapat tahan lama asalkan di simpan di tempat yang tertutup dan terhindar dari sinar matahari.
Tidak semua Masyarakat mampu membuat kuliner ini karena di butuhkan kemampuan khusus dan alat yang memadai. Saat ini jumlah buruh pembuat emping melinjo yang berada di dusun Sidorejo, Desa Banjaran berjumlah 5 orang, Kebanyakan Pemilik melinjo yang ingin membuat emping adalah Masyarakat Desa setempat.
Usaha ini sangat di dukung oleh kepala Desa Banjaran, karena dapat menjadi potensi desa yang tidak semua desa memilikinya. Selain itu harga emping melinjo masih bisa di jangkau. Harga perkilo emping di patok dengan harga Rp.50.000. Hal ini dapat membantu perekonomian Masyarakat Desa setempat, yang mana berprofesi sebagai petani. Hasil dari emping ini juga di jual di pasar tradisional dan ke Desa-desa lain. Karena minat emping melinjo sangat tinggi, dan tidak semua tempat menjual emping melinjo.