Kapolsek Sukaraja Hadiri Giat Launching Gerakan Aksi Deteksi Dan Intervensi Stunting (GADIS)

Kapolsek Sukaraja Hadiri Giat Launching Gerakan Aksi Deteksi Dan Intervensi Stunting  (GADIS)
Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi SE,M.Si tengah menghadiri kegiatan launching program Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting di Cimahpar I Sukaraja.

Sukabumi, guetilang.com - Permasalahan stunting sudah menjadi atensi pemerintah hingga ke tingkat pemerintahan desa. Tindak lanjutnya Pemerintah Kecamatan Sukaraja bersama pihak terkait terus mengupayakan pencegahannya. Hari ini Selasa (14/02/2023) siang 

Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi SE,M.Si menghadiri kegiatan launching program Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting (GADIS) dan memberikan arahan terkait upaya pencegahan stunting di Cimahpar I Sukaraja.

Gerakan yang diluncurkan secara hybrid ini, sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam menurunkan dan mencegah stunting baru. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menargetkan angka stunting berada di kisaran 14 persen di 2024 nanti. Selain itu, tidak ada lagi stunting baru di Kabupaten Sukabumi khususnya wilayah Sukaraja.

Tenaga kesehatan dari Puskesmas Sukaraja  menyampaikan paparan terkait stunting. Hal itu disampaikannya dalam Mini Lokakarya Percepatan penurunan stunting. “Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.” Kutip Kapolsek tentang Perpres RI Nomor 72 tahun 2021.

Pendeteksian tersebut, harus dilakukan dari posyandu atau pelayanan kesehatan di tingkat bawah. Sehingga, proses intervensi bisa lebih tepat sasaran.

"Ketika ditemukan yang KEK (Kekurangan Energi Kronis) baru digempur oleh perangkat daerah dan semua pihak untuk intervensi nutrisinya. Sehingga, ibu hamil itu diberi nutrisi yang lengkap untuk mencegah anaknya stunting," lanjut Kapolsek.

Terkait intervensi nutrisi ini, sejumlah perangkat daerah telah banyak berbuat, seperti Dinas Pertanian menanam padi Nutri Zinc. Padi tersebut dianggap mampu mencegah stunting.

"Nutri Zinc ini diberikan kepada ibu hamil ataupun anak yang stunting, Sehingga gizinya terpenuhi ditambah dengan nutrisi dari ikan dan lainnya," jelasnya.

Salah satu gerakan yang di deklarasikan peserta dalam pertemuan itu adalah, “Beri anak makan telur setiap hari”. Pemberian anak makan telur setiap hari adalah upaya untuk membangun gizi balita disamping pemenuhan kebutuhan gizi lainnya. Kapolsek memperjelas keterangan dari petugas kesehatan, “Dengan tercukupinya gizi kepada anak dari balita adalah sebagian dari upaya cegah stunting” Tutup Kapolsek Sukaraja. (Red)