Himbauan Kamtibmas Kapolsek Kebon Pedes
Kebon Pedes - Fenomena perang sarung yang dilakukan oleh kalangan remaja pada bulan suci Ramadhan menjadi perhatian serius bagi jajaran kepolisian.
Fenomena perang sarung ini sendiri awalnya hanya sekedar candaan bagi remaja selepas tarawih dan sahur kemudian lokasinya pun, kebanyakan dilakukan di tempat umum seperti jalan raya. Biasanya mereka bergerombol dalam satu kelompok, dengan membawa kain sarung yang dilipat memanjang dan digunakan sebagai senjata dalam ajang perang sarung.
Namun sayangnya tradisi yang berawal dari candaan ini sering tidak terkontrol. Sehingga yang niat awal hanya candaan semata, bisa berujung menjadi ajang tawuran yang dapat mengakibatkan korban baik luka ringan maupun luka berat.
Kapolsek Kebon Pedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti, S.IP., mengatakan fenomena perang sarung ini tengah menjadi perhatian seluruh pihak, khususnya aparat kepolisian. Kapolsek berharap, fenomena perang sarung ini tidak sampai terjadi kepada kalangan remaja di wilayah hukumnya.
"Salah satu sasaran patroli yang kita lakukan setiap harinya ini adalah mengantisipasi terjadinya fenomena perang sarung ini," ungkap Kapolsek.
Lebih jauh Kapolsek menghimbau, kepada seluruh masyarakat khususnya kalangan remaja di wilayah hukumnya agar tidak pulang terlalu larut malam di momen bulan suci Ramadhan, ini dan melakukan tindakan-tindakan nyeleneh yang bisa memicu terganggunya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
"Jangan terprovokasi dengan ajakan-ajakan negatif," demikian Kapolsek. *